Lpk | Surabaya – Seruan kepada Organisasi Kesehatan Dunia untuk mempertahankan posisi netral dan profesional untuk membantu partisipasi serta kontribusi penuh Taiwan, yang akan membantu Taiwan dalam memberikan pengalaman anti-epidemi yang efektif untuk membantu Indonesia memenangkan perang melawan virus corona.
Sesuai Laporan Taipei Economic and Trade Office in Surabaya, Jumat (8/5/2020) disebutkan, dalam menghadapi ancaman wabah virus corona, yang menyebabkan ketakutan dan kepanikan masyarakat dunia, hanya dengan bersatunya semua negara barulah kita dapat bersama-sama berjuang melawan krisis kesehatan yang belum pernah kita hadapi sebelumnya.
Sejak awal epidemi virus corona, Taiwan telah membangun dan meningkatkan jaringan keselamatan serta langkah-langkah efektif dalam mengendalikan penyebaran epidemi dan berhasil menghentikan penyebaran epidemi tersebut.
Saat ini, lebih dari 450 laporan media internasional di lebih dari 40 negara serta masyarakat internasional telah mengakui dan memuji Taiwan.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom, menyerang dan menjelek-jelekan Taiwan dengan sesuatu yang tidak berdasar.
Sistem kesehatan Taiwan yang matang dan menyeluruh, serta pengalaman anti-epidemi dan pencegahan-epidemi yang sukses, menjadikan Taiwan sebagai mitra yang sangat diperlukan bagi WHO dalam mencapai tujuan “Health For All”.
Namun, sejak 2017 Taiwan belum menerima undangan untuk hadir dalam “Majelis Kesehatan Dunia” (WHA).
Sebagai organisasi profesional medis paling penting di dunia, WHO memiliki banyak kerja sama dan mekanisme pertukaran serta menangani ribuan pertemuan setiap tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan bantuan dari teman-teman internasional, partisipasi Taiwan dalam WHO sedikit meningkat, tetapi partisipasi aktual masih terbatas di berbagai aspek, jauh dari kebutuhan aktual Taiwan.
WHO sejauh ini tidak dapat menegakkan prinsip-prinsip profesional dan netral dalam menerima partisipasi penuh Taiwan.Tidak hanya telah mencegah akses langsung Taiwan dalam informasi tangan pertama tentang situasi epidemi, tapi juga mencegah Taiwan untuk berbagi hasil pencegahan epidemi “Model Taiwan” dengan negara lain.
Dalam menghadapi penyebaran epidemi virus corona yang cepat, semakin banyak negara telah menyadari risiko yang disebabkan oleh pengucilan Taiwan dari WHO untuk keamanan kesehatan global, dan setuju bahwa partisipasi Taiwan memang dapat berkontribusi pada WHO, serta menunjukkan bahwa “Profesional, pragmatis, dan berkontribusi” Taiwan telah memenangkan dukungan luas dari komunitas internasional.
Taiwan berterima kasih atas hal ini, dan sekali lagi menyerukan kepada Sekretariat WHO untuk terus bekerja sama memerangi penyebaran epidemi.
Tujuan “tingkat tertinggi kesehatan manusia”, serta jangan melupakan tujuan utama “Health for All”, menjunjung tinggi posisi profesional netral, menunjukkan sikap dan tanggung jawab sebagai organisasi kepemimpinan medis internasional, menepati janji, dan benar-benar mengintegrasikan Taiwan ke dalam WHO.
Jaringan pencegahan epidemi memungkinkan para ahli Taiwan untuk berpartisipasi penuh dalam pertemuan teknis yang relevan, mekanisme dan kegiatan.
Taiwan memiliki kemampuan dan kemauan untuk terus bekerja sama dengan mitra bilateral dan multilateral, termasuk WHO, untuk bekerja sama untuk menjaga kesehatan publik global dan bekerja sama untuk mencegah penyebaran epidemi.
Taiwan dan Indonesia memiliki hubungan yang erat sejak lama, serta telah menjadi mitra dan teman penting dalam berbagai bidang.
Dalam menghadapi ancaman besar virus corona bagi umat manusia .Kedua pihak harus memperkuat kerja sama dalam kesehatan masyarakat dan pencegahan epidemi.
Taiwan berharap dapat memperkuat pertukaran informasi epidemi dengan Indonesia, penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan, dan pertukaran pakar medis melalui platform WHO untuk bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.(ir).