YALPK | Gresik – Idul Fitri dan Halal bi Halal bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa terpisahkan; saling berkelit kelindan mempercantik nuansa masing-masing. Hari Raya Idul Fitri merupakan perayaan tahunan yang sifatnya syar’i, dalam artian bahwa eksistensinya memang ditetapkan oleh syariat. Lain halnya dengan Halal bi Halal yang status syar’i-nya masih debatable di kalangan ulama, karena ia merupakan produk asli Indonesia baik sisi penamaannya maupun cara pelaksanaannya.Rabu, (26/6)
Pelaksanaan Halal Bi Halal dihadiri Kapolres Gresik AKBP WAHYU S Bintoro beserta Kapolsek dan jajarannya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim, ketua Pengadilan Negeri Gresik Fransiskus Arkadeus Ruwe, ketua MUI Gresik Mansoer Sodiq, para awak media online, cetak dan elektroni.
Dari seluruh awak media Gresik yang hadir dalam acara Halal Bi Halal yang digelar oleh Polres Gresik menyataka ikrar “Saya selaku awak media, menolak segala bentuk aksi kerusuhan dan menghimbau kepada semua pihak untuk mengawal sidang Mahkamah Konstitusi dengan damai serta menghargai secara penuh serta lapang dada hasil keputusan MK Terkait putusan hukum pemilihan Presiden 2019. Mari kita tingkatkan ukuah islamiah dan jalin persaudaraan serta jaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI” itu yang diucapkan dalam ikrar.
Dalam sambutan AKBP Wahyu S Bintoro mengataka “Minal Aidin wal Faidzin, Taqabalallahu wa mina wa minkum, Menjelang putusan Mahkama Konstitusi (MK) besok (27/6) dimohon semua elemen masyarakat khususnya wilayah Gresik, umumnya seluruh wilayah Jawa Timur menghargai keputusan MK” ungkap Kapolre Gresik
Dari sambutan Sambari Halim Radianto “Setelah putusan Mahkamah Konstitusi apa bila ada satu, dua orang mau memprokasi. Ayo kita rangkul untuk memahami terkait putusan MK, ayo kita jaga supaya Gresik kondusif” seruan Bupati Gresik. (bjs)