Lpk | Sidoarjo – Pada penerjunan terakhir dari sembilan rangkaian penerjunan yang dijadwalkan dalam Latihan Praktek Para Dasar, 18 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat lV Korps Marinir happy landing dan berhak mengenakan Brivet Para Dasar, Jumat (7/8).
Penerjunan terakhir yang berlangsung dua sortie ini, menggunakan Pesawat Udara TNI AL Casa NC-212 Aviocar U-6216 yang dipiloti, Mayor Laut (P) Febriyanto dan Co. Pilot, Kapten Laut (P) Ruben dari Skuadron 600 Puspenerbal.
Tepat pukul 7.05 Wib, Sortie 1 Take Off (Ram Door Fast Jump) dilakukan sembilan penerjun pertama dari ketinggian 1500 feet, disusul sortie kedua Take Off (Ram Door Fast Jump) pada pukul 07.38 Wib dengan Sembilan penerjun.
Usai dua sortie penerjuanan dilakukan, dilanjutkan upacara penutupan dan penyematan brevet terjun Para Dasar yang digelar di Landasan Skuadron 400 Puspenerbal dengan Inspektur Upacara Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M.
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., Kadispsi Angkatan Laut, Seklem AAL, Wadan Puspenerbal, Komandan Lanudal, Komandan Wing Udara 2, Komandan Puslatdiksarmil, Komandan Kolatmar, Pejabat Utama AAL, Ketua Jalasenastri CBS AAL Ny. Eni Edi Sucipto beserta jajaran pengurus dan 287 Taruna/ni AAL TK II, III, IV.
Menurut Gubernur AAL, Lattek terjun statik Para Dasar bagi Taruna tingkat lV Korps Marinir ini adalah latihan wajib dan merupakan latihan kualifikasi terjun yang telah diprogramkan dalam kalender pendidikan AAL, sebagai upaya pembinaan potensi dasar dalam memberikan kemampuan terjun statik sebagai bekal kemampuan vertikal infiltrasi dalam pelaksanaan tugas dikemudian hari.
Kemampuan infiltrasi melalui udara tersebut lanjut Edi –sapaan akrab Gubernur AAL ini- juga memungkinkan digunakan mendaratkan pasukan dibelakang garis pertahanan pantai lawan, sehingga mampu mendukung memudahkan penguasaan tumpuan pantai pendaratan atau sebagai sarana infiltrasi pada operasi yang lain sehingga layak juga kalian menggunakan slogan “Bersama Tuhan Menyerbu Dari Langit”
Menurutnya, latihan ini diawali ground training dan beberapa penerjunan seperti penerjunan tanpa senjata dan bersenjata serta terjun malam, dikerjakan baik slow jump maupun fast jump, baik melalui ramp door maun pintu samping, berjalan selama 18 hari dan diikuti 18 taruna.
“Satu tahap latihan penting untuk menjadi prajurit Korps Marinir telah dilalui, masih ada latihan-latihan berikutnya yang akan dilakukan, tetap pelihara semangat dan bina kondisi fisik kalian agar dapat mengikuti semua rangkaian latihan dengan baik dengan terus tetap memperhatikan protokol kesehatan, selamat atas keberhasilan kalian mendapatkan brevet Terjun Statik Para Dasar dengan tertib, lancar dan aman,” pungkasnya. (Pen AAL/ir)