Lpk | Kendari – Mahasiswa Papua di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengaku tak mau terprovokasi aksi demonstrasi mahasiswa Papua di Malang, Jawa Timur, yang berujung ricuh dengan aparat.

Ketua Himpunan Mahasiswa Papua Di Kendari Yorgen Wanggober, mengatakan, dirinya mewakili mahasiswa Papua yang sedang kuliah di Universitas Haluoleo (UHO) menyerahkan masalah itu kepada pihak berwenang, dan diproses sesuai aturan yang berlaku.

Yorgen mengungkapkan, dirinya dan teman-temannya yang lain sebenarnya mendapat arahan dari mahasiswa Papua di Malang untuk ikut memberi dukungan dengan melakukan aksi solidaritas di Kendari.

Tapi, Yorgen dan teman-temannya menolak arahan itu. Sebab, dia lebih menyerahkan masalah di sana ke pihak berwenang.

Dengan tegas, Yorgen mengatakan tidak akan melakukan aksi solidaritas terkait permasalahan mahasiswa Papua di Malang.

Dia bilang, selama ini mahasiswa Papua yang kuliah di UHO Kendari memang tidak pernah melakukan aksi demo apabila terjadi masalah dengan mahasiswa Papua di daerah lain.

Bukan tanpa alasan mereka tak mau ikut dalam aksi-aksi solidaritas mahasiswa Papua. Kata Yorgen, tujuan dirinya dan teman-temannya datang ke Kendari untuk menimba ilmu.

“Tujuan kami satu, menimba ilmu, kuliah sampai dapat gelar sarjana, tidak ada yang lain,” ucap Yorgen saat acara silaturahmi dengan anggota Dit Intelkam Polda Sultra, Rabu (10/3), malam.

Namun demikian, Yorgen mewakili rekan-rekannya mahasiswa Papua meminta kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat Kota Kendari untuk memberi ruang dan rasa aman selama mereka kuliah di Kendari.

Agar kami cepat menyelesaikan kuliah kami, dan membawa gelar sarjana pulang ke papua, ” pungkasnya.

Reporter : Sultan

Loading

314 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *