Lpk | Surabaya – Usia muda tidak menghalangi Jasmine Michella untuk terus mengembangkan diri di luar bidang akademik. Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Narotama itu baru saja menjalani ujian kenaikan sabuk dalam beladiri Karate yang ia tekuni selama 7 tahun terakhir. Dengan lulusnya Jasmine pada ujian tersebut, saat ini Jasmine resmi menjadi pemegang sabuk hitam Dan 4 atau yang disebut sebagai Sensei atau Guru.

“Selama 1 tahun terakhir ini saya masih Dan 3 dan seharusnya kenaikan dari Dan 3 ke Dan 4 itu membutuhkan waktu 4 tahun. Tapi karena saya aktif menjadi pelatih juga selama 1 tahun ini, jadi awal bulan kemarin para pelatih menyuruh saya untuk mengikuti ujian kenaikan,” kata gadis kelahiran 17 Juni 2000 itu.

Ujian kenaikan sabuk itu dijalani Jasmine dengan serius namun santai karena Jasmine lebih fokus pada menambah ilmu. “Saya sebenarnya tidak punya target harus menjadi Sensei atau meraih Dan 4 dalam waktu secepat ini. Saya justru lebih fokus agar ilmu saya semakin banyak dan perlahan-lahan menyetarakan diri saya dengan para dewan guru saya,” lanjut dara yang kini memiliki jabatan asisten dewan guru itu.

Untuk naik ke Dan 4, Jasmine harus membuat makalah di bidang yang ia geluti yaitu fleksibilitas. Makalah berisi 74 halaman itu pun mendapatkan pujian dari para dewan guru karena rapi dan detil. “Mereka cukup kaget karena makalah saya bagus padahal saya baru semester 3. Saya mengatakan karena memang di kampus saya diajari untuk membuat makalah yang berkualitas,” tuturnya.

Dengan menyandang gelar Sensei, tentunya Jasmine akan semakin sibuk karena tanggung jawab baru yang diembannya. Sebagai Sensei, Jasmine harus keliling ke ranting-ranting perguruan untuk melihat anak-anak yang sedang berlatih, “Kalau anak-anak itu belum baik, maka saya punya tanggung jawab untuk ikut andil dalam perbaikannya. Banyak juga agenda dan tanggung jawab lain yang harus dilakukan sebagai Sensei,” jelasnya.

Selain tanggung jawab tersebut, Jasmine juga memiliki keinginan untuk membawa karateka Lemkari se-Indonesia ke Universitas Narotama dan memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di kampus. “Saya juga ingin membuat buku yang dipublikasikan untuk para olahragawan. Ada 2 buku yang akan saya tulis, yaitu tentang kekuatan fokus dan bawah sadar yang bisa digunakan oleh atlet segala bidang olahraga, dan buku tentang fleksibilitas untuk atlet beladiri,” ungkap Jasmine.

Di saat yang bersamaan dengan ujian kenaikan sabuk, Jasmine juga menjuarai kejuaraan karate tingkat nasional Kwarnus Cup dan Piala Anton Lesiangi. “Baru kali ini saya bertanding tapi merasa sangat tenang. Biasanya saya selalu gugup dan khawatir siapa lawan saya. Tapi kemarin saya benar-benar fokus ke diri sendiri dan mengalahkan diri saya sendiri. Orangtua saya entah bagaimana juga bisa merasakan kalau saya lebih fokus, dan mereka bilang penampilan saya bagus sekali,” tutupnya. ( ir )

Loading

538 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *