Lpk | Surabaya – Provinsi Jawa Timur menempati posisi teratas dalam hal jumlah desa yang telah menerima penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).
Berdasarkan data milik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), hingga Kamis (14/5), jumlah desa yang telah menerima BLT-DD sebanyak 1.339 Desa di 21 Kabupaten/Kota senilai Rp. 66,96 Milyar.
Disusul berturut turut Jawa Barat 1.107 Desa, Sulawesi Tenggara 595 Desa, Sulawesi Tengah 555 Desa dan Sulawesi Selatan 469 Desa.
“Kita berpacu dengan waktu agar BLT-DD tersebut bisa sesegera mungkin sampai ke masyarakat desa yang terdampak,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jum’at malam (15/5).
Alokasi Dana Desa Provinsi Jawa Timur sendiri tahun 2020 sebesar Rp. 7,570 triliun. Adapun pagu maksimal guna BLT-DD bisa mencapai Rp 2,285 triliun untuk 1.265.845 keluarga miskin terdampak COVID-19 di 7.724 desa.
Khofifah mengatakan, dirinya berharap seluruh warga desa terdampak Covid-19 bisa sesegera mungkin menerima BLT-DD tahap pertama sebelum Idul Fitri. Dengan begitu, beban ekonomi warga dapat sedikit banyak berkurang.
“BLT-DD ini bisa dimanfaatkan untuk membeli keperluan logistik jelang hari raya Idul Fitri tetapi jangan dipakai beli baju baru, gunakan untuk konsumsi makanan bergizi. InsyaAllah, yang belum mendapatkan segera terdistribusikan,” imbuhnya.
Khofifah menerangkan, dari 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur, baru Kabupaten Trenggalek yang telah menyalurkan 100 persen tuntas desa dan tuntas keluarga penerima manfaat. Sementara Lumajang sudah seratus persen tuntas desa BLT-DD. Total penerima di Trenggalek yaitu sebanyak 6.817 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 152 Desa senilai Rp4.090.200.000,-.
“Saya harap Kabupaten/Kota lainnya bisa segera menyusul untuk segera membagikan BLT-DD kepada warga desa,” usai video conference pembagian BLT-DD dengan Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Trenggalek.
Dalam video conference yang disaksikan Wakil Menteri Desa PDTT, Arie Budi tersebut Khofifah juga meminta kepada seluruh Pemerintah Desa apabila menemui penerima BLT-DD tidak tepat sasaran untuk bisa segera merubah data. Dengan demikian, penyaluran BLT-DD tahap kedua bulan Juni mendatang data yang dimiliki sudah valid dan benar-benar tepat sasaran.
“Dari level RT/RW, Desa, Kecamatan, hingga Pemkab/Pemkot harus saling kroscek agar tidak ada benturan di masyarakat akibat penyaluran BLT-DD yang tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Wamen Desa PDTT, Arie Budi menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur dan para Bupati, Camat dan seluruh Kepala Desa di Jawa Timur atas komitmen dan dedikasi terhadap penyaluran BLT-DD bagi warga terdampak Covid-19.
“Sama seperti yang disampaikan Presiden, saya harap BLT-DD sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebelum hari Raya Idul Fitri,” tuturnya. (ir)