YALPK | Kediri – Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana hadir dalam acara IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Cabang Kediri,yang mengadakan Sarasehan dan Orasi Kepahlawanan, pada 08/11/ 2019, kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Pahlawan dengan tema Generasi Anti Hoaks dan Radikal.
Acara bertempat di Hutan Joyoboyo Jalan A.Yani Kota Kediri. Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0809 Kediri yang diwakili Kasdim Mayor. C timzi. Gatot Palwo Edi.menyempatkan hadir dan memberikan pesan dalam acara tersebut yang di ikuti 40 Mahasiswa dan Ketua IMM cabang Kediri Rahmat Febriyanto.
Sarasehan Kepahlawanan diawali Pembukaan,menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Sambutan Kapolresta Kediri,beliau berterima kasih atas undangannya.
“Saya ingin acara berjalan dengan baik karena tema yang diusung adalah Generasi Anti Hoax dan Radikal.”
“Saya titip pesan kepada adik2 saya melihat tema yang diambil, menyambut Hari Pahlawan dengan Generasi Anti Hoax dan Radikal, Hoax memang harus kita batasi karena dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.Kita juga harus waspada dengan Radikal, perlu kita fahami bahwa Radikal tidak ada hubungannya dengan Islam,” Jelasnya.
“Saya juga berharap kepada adik2 mahasiswa lebih berhati hati lagi,karna tentang radikal adalah kata kata yg sangat sensitif bagi umat muslim maka kita harus menggunakan dengan bijak. Mari kita berikan kepada Pahlawan sesuatu yg berguna, adik adik harus bisa berbuat yg terbaik untuk kota Kediri,”imbuhnya.
Sambutan dan Sarasehan bersama Kasdim 0809 Kediri “Indonesia sangat beragam, potensi konflik bisa dijadikan isu Hoax, bisa karena isu provokatif sehingga menjadikan terjadi perpecahan. Kita bentengi diri kita, kita harus punya jiwa nasionalisme, cinta tanah air dan bangsa kita.Bersama membangun bangsa, kita harus berprestasi untuk bangsa,kita harus pahami dan implementasikan, kalau kita pahami 4 pilar ketahanan Nasional akan terwujud dan kita akan menjadi bangsa yg besar,” terangnya.
“Dengan globalisasi tidak ada lagi jarak, dunia menjadi sempit. Dampak perkembangan ITE sangat kompleks sekali banyak sisi positif dan negatif. Kalau kita ambil dampak positifnya nanti kita akan menjadi bangsa yg besar, sebaliknya kalau kita tidak bisa mengambil sisi positifnya, kita akan menjadi negeri yg terjajah.Tanamkan jiwa nasionalisme, jauhi provokasi isu Hoax, di Negara luar sana banyak terjadi perpecahan karena budaya dan agama. Kita harus memahami 4 pilar yg didalam Bhineka tunggal Ika, kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia,” tegasnya.
Dalam acara tersebut juga di isi aksi treatikal pertempuran 10 November dan juga orasi kepahlawanan.Untuk mengingatkan kita semua bahwa betapa pentingnya mengenang dan menghargai jasa para pejuang pendahulu kita.Karna Bangsa Yang Besar adalah Bangsa Yang menghargai jasa pahlawannya.”Never Ever Forget About the History”.(ar)