YALPK | Mojokerto – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur, Arumi Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya chemistry, antara sesama pengurus, dan anggota dalam sebuah organisasi, tak terkecuali Dekranasda. Dengan membangun chemistry, diharapkan Dekranasda bisa menjalankan program kerjanya dengan baik dan sukses.

“Kuncinya itu adalah chemistry, kuncinya adalah kedekatan, dan kekeluargaan,” kata Ketua Arumi-sapaan akrabnya saat Pengukuhan Dekranasda Kota Mojokerto masa bhakti 2018-2023 di Kantor Walikota Mojokerto, Kamis (10/10).

Arumi mengatakan, pentingnya chemistry ini karena organisasi Dekranasda bukan berasal dari birokrasi, maupun administratif. Kemudian, para pengurus dan anggotanya juga terdiri dari berbagai profesi. Padahal, tugas Dekranasda tidaklah mudah, yakni memajukan dan menyejahterakan sektor industri kreatif, serta UKM di wilayah masing-masing.

“Sehingga kekeluargaan itu menjadi penting. Dengan chemistry, segala sesuatu yang dikomunikasikan dan dimusyawarahkan, akan berjalan dengan lancar,” tegasnya.

Istri dari Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak ini menambahkan, sebagai mitra pemerintah, Dekranasda memiliki peran penting dalam mewujudkan visi dan misi kepala daerah di wilayahnya. Karena itu, dirinya berharap kepada Dekranasda Kota Mojokerto yang baru dilantik, agar segera membangun chemistry tersebut, baik internal, maupun dengan pemerintah.

“Keberhasilan dari Dekranasda, salah satunya adalah tolak ukur seberapa pengaruh organisasi kita dalam membantu pemerintah, khususnya dalam menjalankan visi dan misi dari kepala daerah setempat. Jadi komunikasi dan kerjasamanya harus gayeng, dan programnya juga harus terarah dalam bimbingan kepala daerah,” tambahnya.

Lebih lanjut disampaikannya, Dekranasda memiliki peran yang sangat vital bagi perekonomian Jatim. Sebab, provinsi Jatim merupakan provinsi industri, dimana salah satu tulang punggung perekonomiannya adalah dari sektor industri kriya, dan sektor UMKM.

“Jadi para pengrajin, seperti mbah-mbah pembatik yang ada di pelosok desa dan kampung, merekalah ujung tombak perekonomian kita. Maka dari itu, kita di Dekranasda yang merupakan jembatan antara pemerintah dan masyarakat, harus bisa berbuat lebih giat lagi guna meningkatkan kesejahteraan mereka, serta kualitas produk kriya kita,” lanjutnya.

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Jatim ini mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk lokal adalah, dengan mengunggulkan keunikan dan ciri khas daerah, contohnya Mojokerto yang terkenal dengan slogan Spirit of Majapahit.

“Ini sangat bagus, karena kota ini memiliki passion untuk mempertahankan, dan menjadi yang terdepan untuk memberikan peluang kepada sejarah Kerajaan Majapahit itu untuk muncul dan maju sebagai ciri khas, serta mengsinkronkan era milenial dengan sejarah nenek moyang,” ujarnya.

Kemudian, ciri khas tersebut dipadukan dengan teknologi tepat guna agar produk semakin berkualitas, dikenal, higienis, serta memenuhi standar untuk diekspor. Menurut Arumi, hal tersebut harus digarap dengan serius, sebab saat ini gerbang perdagangan bebas, khususnya Asia, telah dibuka.

“Artinya, ini bisa menjadi anugerah atau bahaya buat kita. Keuntungannya, kita bisa dengan mudah mengekspor barang. Tapi kelemahannya, kalau kita tidak menyiapkan diri dengan produk yang bagus, maka kita akan dimanfaatkan. Sebab, Indonesia adalah pasar paling besar di Asia, dengan jumlah 250 juta penduduknya,” katanya.

Dalam sambutannya, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan Dekranasda untuk memajukan perekonomian daerah, dengan mengutamakan pembangunan ekonomi kerakyatan, yang berbasis sejarah dan budaya.

“Keberadaan Dekranasda adalah menjadi bagian dari sebuah lembaga yang akan bersinergi dengan program-program pemerintah daerah yang diarahkan ke sana. Apalagi, banyak potensi yang ada di Kota Mojokerto yang bisa kita majukan bersama,” katanya.

Dicontohkannya, salah satu potensi tersebut adalah kuliner Onde-Onde. Menurutnya, Mojokerto sudah dikenal sebagai kota onde-onde sejak Tahun 1915. Jenis makanan tersebut, sampai saat ini juga masih dikembangkan dengan berbagai inovasi dan rasanya.

“Tentu, tidak hanya onde-onde yang menjadi ikon kami, tetapi masih banyak potensi-potensi kuliner yang saat ini sedang semakin inovatif dan kreatif dengan berbagai rasa,” katanya.

Selain onde-onde, lanjut Walikota Ika, pihaknya juga terus mengembangkan warisan seni dan budaya yang lain, seperti batik khas Mojokerto yang tidak terlepas dari warisan Kerajaan Majapahit.

“Yang menjadi ciri khas Mojokerto itu adalah batik motif Surya Mojopahit, dan buah Maja atau buah Mojo, yang dikembangkan dengan berbagai motif. Hari ini, kami sudah memiliki 19 motif yang sudah dipatenkan yang setiap tahun kami pun menggelar event untuk memperkenalkan batik tersebut,” lanjutnya.

Hadir dalam kesempatan ini, segenap Forkopimda Kota Mojokerto, para pimpinan OPD di lingkup Pemkot Mojokerto, para pengurus dan anggota Dekranasda yang dilantik, para pengurus dan anggota TP PKK Kota Mojokerto, dan para wartawan dari berbagai media. (jf)

Loading

346 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *