Lpk | Ngawi – Adanya aksi tidak pantas yang ditunjukkan oleh ratusan oknum Pesilat yang terjadi di Ds. Karangtengah Prandon, Ngawi, pada Minggu pagi (5/3), langsung menuai kritikan tajam dari Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko.
Menurutnya, aksi yang ditunjukkan oleh ratusan oknum pesilat dari salah satu perguruan pencak silat tersebut, tidak sesuai dengan ajaran serta jati diri seorang pesilat.
“saya sebagai ketua IPSI Ngawi, sangat prihatin adanya aksi dari pesilat yang merugikan, menciderai, serta merugikan orang lain, yang tentu saja jauh dari kaidah-kaidah ajaran pencak silat,” jelasnya.
Disamping itu, Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Ngawi, ini juga berpesan kepada seluruh warga PSHT di Kota Ramah, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi adanya kejadian yang terjadi di Ngawi.
“Sebagai ketua PSHT Ngawi, saya juga berpesan kepada seluruh warga PSHT di Ngawi, untuk tetap tenang, dan jangan sampai terprovokasi dengan adanya kejadian di Ngawi, semua kita serahkan ke pihak Kepolisian, untuk proses hukum,”ungkap Ketua PSHT Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko.
Dan seperti berita sebelumnya, Kasus pengeroyokan serta pengrusakan yang dilakukan oleh oknum dari Pencak Silat Ikatan Kera Sakti ( IKS ) yang berjumlah ratusan di Wilayah Ngawi, sudah terjadi dua kali. Pertama di Desa Kandangan pada Sabtu siang (4/3), yang kedua di Desa Karangtengah Prandon, Ngawi Kota. Dari dua kejadian tersebut, 14 Warga mengalami luka-luka, 7 kendaraan rusak dan 2 diantaranya dibakar oleh masa.
Warga berharap kasus ini benar-benar dijadikan atensi oleh pihak Kepolisian Polres Ngawi, untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan dan pengrusakan oleh oknum Pesilat di Ngawi. Sehingga terungkapnya kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi pesilat lainnya.
Reporter : Yanti