Lpk | Surabaya – Merespon persoalan banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta, membangkitkan keprihatinan dari semua warga di pelosok tanah air.
Keprihatinan inipun dirasakan warga Jawa Timur dari Yayasan Advokasi Lembaga Perlindungan Konsumen (YALPK) yang beralamat di Gedung Graha, Blok B1 No 29, Sidoarjo Jawa Timur.
Ketua Umum YALPK, H. Edy Rudyantonius Tarigan S.H,MH pada Kamis (2/1/2020) mengatakan, apa yang dirasakan korban banjir di DKI Jakarta tentu sangat memilukan,Warga mengalami kerugian material yang sangat luar biasa jumlahnya,siapa yang bertangungjawab, ujar Edy.
Terhadap kondisi ini, kata Bang Edy panggilan akrabnya, Pemprov DKI wajib mengganti rugi kerusakan yang dialami warga mulai dari kerusakan rumah, infrastruktur, barang , motor,perabot elektronik mobil dll.
Pemprov DKI juga, wajib menggerakan dan mengintruksikan kepada lembaga pembiayaan lesing/finance, asuransi dll guna menangani kerugian yang dialami masyarakat terdapak banjir.
“Masyarakat korban banjir tidak cukup diberi makan nasi bungkus, obat-obatan, selimut aja. Kerugian akibat banjir adalah tanggung jawab pemerintah,” tegas Bang Edy.
Langkah pasca banjir,Pemprov DKI harus segera melakukan normalisasi sungai dengan menggandeng pemerintah daerah dan pusat. Karena siapapun Gubernur DKI akan tetap banjir kalau tidak bekerjasama dari hulu ke hilir.
Salah satu warga Surabaya yang minta namanya tidak dipublikasikan menyatakan keprihatinan terhadap komentar sebagian orang di medsos. Semua ribut soal banjir Jakarta.
“Kenapa gak ambil segi positifnya aja. Apakah pernah terpikirkan kerugian rakyat dari mulai PLN, elektronik, mobil, motor, dll yang rusak. Rakyat kecil selalu menjadi korban, keegoisan para pemangku jabatan,” kritiknya.
Dirinya mempertanyakan, apakah korban banjir cukup dikasih makan, dikasih Selimut, Obat-obatan. Bagaimana dengan kerugian materinya. Akankah asuransi mengcovernya.
Akankah pemerintah memikirkan biaya elektronik korban akibat banjir. Akankah perusahaan leasing/asuransi mau membiayainya, atau mengganti mobil, motor konsumen yang rusak akibat banjir.
“Paling-paling jawabnya ini bencana alam, Rakyat ibarat kata seperti Pondasi, Jangan sia-siakan suara rakyat, Jangan sombong tatkala dekat dengan penguasa. Cerdaslah dalam menentukan sikap memilih pemimpin,” tegas warga yang cukup vokal ini.( ir )