YALPK | Ponorogo – Acara Kirab Pusaka, merupakan salah satu tradisi sakral yang diperingati masyarakat Kabupaten Ponorogo, dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Ponorogo yang ke-532 dan juga menyambut tahun baru islam 1 Muharram atau yang lazim di sebut Suro, acara berlangsung pada Sabtu. 31/08/2019.
Kegiatan acara tahunan yang sangat luar biasa ini disambut sangat meriah oleh seluruh lapisan masyarakat, juga pengunjung dari luar kabupaten Ponorogo. Masyarakat sangat antusias berbondong- bondong melihat arak-arakan pusaka tersebut.
Sejak pukul 12.00 WIB, seluruh jalan protokol yang menjadi jalur kirab pusaka mulai dari lokasi makam Batoro Katong menuju Paseban Alun-Alun Ponorogo dipadati puluhan ribu warga Ponorogo dan luar Ponorogo.
foto : kepala desa pembawa pusaka
Adapun 3 pusaka ini adalah Payung Songsong Tunggul Nogo, Sabuk Cinde Puspito dan Tombak Tunggul Wulung. Sedang yang diberikan amanah untuk membawakan pusaka adalah para Kepala Desa, yang dengan khidmat berjalan kaki, dari pasar pon ke pendopo kabupaten.
Bupati Ponorogo Ipong Muclisoni beserta istri mengendarai kereta kuda, Arak-arakan ini juga dimeriahkan dengan adanya tradisi berburu apuah, atau berkah dari Bupati dan istrinya. Saat prosesi kirab pusaka dengan mengendarai kereta kencana, bupati ipong sangat terlihat sosok seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
foto : Bupati Ipong Muclisoni bersama ibu saat bagi berkah
“Sebagai napak tilas sejarah perjalanan Kabupaten Ponorogo. Maka bedol Pusaka digelar dengan arak-arakan atau kirab dengan rute dari Pendopo kabupaten ke Pasar Pon. Dan pada siang harinya nanti dikirab lagi untuk dikembalikan ke Pendopo kabupaten,” terang ipong saat acara Bedol Pusaka.
Tahun 2019 ini lanjutnya masih kata Bupati, kita ketahui sebagai tahun politik dan Alhamdulillah kita bisa melewatinya dengan damai, dan saya berharap akan lebih baik lagi untuk kedepannya, dengan harapan Ponorogo sebagai kota reyog yang penuh kedamaian . pungkasnya. (fer)