Lpk | Surabaya – Selama masa pandemi, masyarakat beradaptasi dengan kebiasaan baru yang disebut sebagai New Normal. Banyak sekali perubahan yang harus disesuaikan oleh masyarakat selama masa pandemi. Universitas Narotama membahasnya dalam Konferensi Internasional yang diadakan secara online bersama para pemateri dan peserta dari beberapa negara selain Indonesia.
Salah satu keynote speaker, Assoc. Prof. Dr. Mohammad Bin Ismail, Direktur Center for Entrepreneurship Education Development (CEED) Universitas Malaysia Kelantan menyampaikan materinya mengenai perubahan metode marketing di masa pandemi. Saat ini, Ismail mengatakan, kita berada di masa recovery di mana masyarakat sudah diperbolehkan kembali melakukan aktivitas yang terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Keadaan ini membuat masyarakat banyak memilih untuk memanfaatkan internet dalam transaksi jual-beli. Dan dari riset yang dilakukan oleh beberapa peneliti, transaksi jual beli bisa terjadi setelah calon konsumen menonton iklan berbentuk video yang dipasang oleh penjual di media sosial dalam upaya pemasaran produknya,” ujarnya.
Perubahan tersebut tentu mengubah metode marketing menjadi digital karena dengan minimnya masyarakat pergi ke luar rumah. “Iklan-iklan yang dipasang di baliho atau berupa poster yang dipasang di tempat tertentu sekarang sudah tidak relevan,” katanya.
Sedangkan Engku Shahrulerizal Engku Ab. Rahman dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) menjelaskan tentang perubahan yang terjadi dalam dunia riset yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan itu antara lain adalah tidak adanya pertemuan langsung dengan peneliti lain dan supervisor, dan perubahan metode riset menjadi disesuaikan dengan situasi.
“Peneliti yang memiliki riset dengan skala besar tentu harus menunda pelaksanaan atau mengubah metode penelitian mereka dengan mengecilkan skala yang mereka lakukan,” jelasnya. Namun masa pandemi ini tidak membuat peneliti berhenti bekerja. Mereka menjadi lebih memiliki banyak waktu untuk menggunakan platform digital dan mendalami materi tentang riset mereka.
Rektor Universitas Narotama, Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT, IPM juga membagikan bagaimana Universitas Narotama benar-benar memanfaatkan platform digital untuk semua kegiatan perkuliahan dengan maksimal. “Universitas Narotama terus berinovasi agar proses perkuliahan tetap bisa dilaksanakan dan mengikuti peraturan pemerintah serta protokol kesehatan,” katanya.
Sistem IT yang telah dikembangkan oleh Universitas Narotama sejak 2010 pun menjadi pendukung utama pelaksanaan perkuliahan selama masa pandemi dan membuat seluruh sivitas akademika sudah siap dengan perubahan metode perkuliahan tersebut. (ir)