foto : Pinca Bulog, koor Dirjen Tanaman Pangan (Kementan), Plt Kadis DTPHP, Ketua KTNA, dan perwakilan Pupuk Kaltim di Jember membicarakan penyelamatan petani Jember pada masa panen

Lpk | Jember – Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jember bersama stakeholder lainnya seperti, Kementerian Pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan ( DTPHP), Bulog Cabang Jember dan Perwakilan Pupuk Kaltim berupaya menyelamatkan petani khususnya pada masa panen raya di awal tahun 2021.

Bertempat di ruang rapat Kantor DTPHP di Jalan Brawijaya no.71 Jember, Rabu (17/3/3021), mereka bertemu dan membicarakan teknis penyelamatan harga gabah petani.

Meski Bulog Cabang Jember membuka pintu selebar-lebarnya bagi gabah petani tetapi tidak semua kualitas gabah bisa masuk. Ketua KTNA, H Sucipto, pernah mengirimkan 2 rit gabah. Pada rit pertama kirim 28 ton bisa diterima karena kualitasnya memenuhi Kering Giling (KG). Akan tetapi pada kiriman kedua, 16 ton, separuhnya harus dipulangkan karena kadar airnya terlalu tinggi.

Sucipto berkata, “Bulog mempunyai SOP yang harus kita patuhi dan memang kita harus profesional”. KTNA berupaya meningkatkan kualitas gabah anggotanya dengan bekerja sama dengan Bulog. Di bagian lain Budi Sultika, Pimpinan Bulog Cabang Jember, mengatakan hingga kemarin (16/3/2021) pihaknya baru menerima 1.300 ton gabah dari petani. Padahal Bulog Jember berkomitmen mampu serap hingga 40.000 ton gabah atau setara 38.000 beras.

Harga gabah Bulog mengikuti patokan dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. “Kami menggunakan harga yang sudah dipatok, beras kelas medium seharga 8.300 dan gabah kering giling 5.300 di pintu gudang,” tegas Budi.

Sementara itu, Mulyono, Koordinator dari Dirjen Tanaman Pangan di Kementerian Pertanian (Kementan), mengatakan kondisi di Kabupaten Jember sudah baik tetapi perlu di optimalkan lagi. Mulyono berkata, “Koordinasi perlu dimantapkan lagi karena dari masing-masing sub sektor itu ada banyak kepentingannya dan ini harus disatukan”. Masih kata Mulyono.

Dil luar tanaman padi, Kementan memiliki program kedelai nasional. Ia berharap petani Jember kembali berjaya seperti dulu yang pernah diraih pemegang icon kedelai nasional.
Program kedelai nasional ditawarkan dalam satu paket. “Dari sisi pendampingan dan pengawalan, yang kedua sarana produksi full paket Pemerintah Pusat akan membantu,” papar Mulyono.

Seperti disampaikan Mulyono, kebutuhan kedelai nasional bisa mencapai 3 juta ton dan itu dipasok oleh negara Amerika. Berita baiknya, Cina akan menyerap produk AS itu dan inilah peluang kita yaitu memenuhi kebutuhan sendiri.

Reporter : Sigit

Loading

428 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *