Lpk | Surabaya – Larangan mudik memang perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona, penyebaran virus ini terjadi antarmanusia. Oleh karena itu, membatasi pergerakan orang menjadi salah satu kunci memutus rantai virus.
Lebaran di rantau istilah untuk masyarakat yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran bersama keluarga dan handai taulan ini benar- benar terasa oleh Embran Nawawi selaku desainer yang sudah tidak asing lagi di dunia artis.
Bang Embran nama panggilan akrabnya bersama teman-teman yang tidak bisa mudik mengadakan acara Lebaran Bersama di Rock Hotel Jl. Barata Jaya 17 No. 55 Surabaya, Minggu (24/5/2020).
“Kita kumpul-kumpul karena tidak bisa pulang, saya tidak bisa ketemu keluarga, kita tidak bisa ketemu temen-temen, saya bisa ketemu teman-teman yang ada di Surabaya, yang kebetulan juga sebagai perantau”, tutur Bang Embran.
Foto : Embran Nawawi dan Marcus GM Rock Hotel
Dan mungkin ini salah satu lebaran yang paling unik yang terjadi pada tahun ini, karena adanya virus corona. Jadi kita hanya bisa melepas kerinduan dan melepas kesediahan yang dirasakan sejak beberapa hari sebelum lebaran ini.
Untuk melepas kerinduan dan kesedihan ini, saya bersyukur sekali ada yang mau dapat memberikan tempatnya kepada temen-temen dan dalam waktu singkat kita bisa kumpul walaupun hanya 15 orang, tambahnya.
Yang terpenting kita bisa kumpul dan kita merasakan seperti berada d rumah dengan adanya menu-menu makanan lontong sayur pepaya muda, opor ayam Betawi, kue kaleng seperti waktu kita d kampung, minuman.
Marcus GM Rock Hotel menuturkan “Saya senang sekali dan saya merasa bahwa ini hal yang luar biasa di mana Banyak hal yang orang merasa stagnan di situasi ini banyak orang mengalami stres karena memang lockdown yang luar biasa”.
Jadi saya itu selalu berpikir kalau kita seperti lampu tapi tidak ada cahayanya itu cuma sebuah pajangan gantungan tapi kalau kita bisa mencintai orang lain itu mungkin lebih sangat berarti, tambahnya.
Bisnis Hotel kita susah untuk memasarkan, kwatirnya kalau kita membuka evan untuk publik seperti buka puasa bersama yang biasa dilakukan setiap bulan puasa itu nanti kita akan mendapatkan hal yang seperti tidak peduli, tutur Marcus.
Dengan adanya berlakunya “New Normal” Saya merasa bangkit, bangkit kembali untuk melakukan gebrakan-gebrakan kita mulai keluar, memasarkan seperti pasaran wedding mulai banyak kembali dan ini semangat kembali seperti mendidih untuk kembali untuk melakukan gebrakan gebrakan kita mulai keluar.
Kita akan mulai dengan gerakan baru mungkin dengan gaya-gaya social distance , mungkin kayak masker yang dibuat seperti ini komunikasi itu ada yang ada yang menghalangi, tegasnya. (ir)