Lpk | Surabaya – Prajurit KRI Layang-635 melaksanakan uji terampil Gladi Tugas Tempur Laut Tingkat L-1 atau yang kerap disingkat Glagaspur L-1, yakni suatu kegiatan untuk menguji keterampilan dan kemahiran para prajurit terkait tugas pokok mereka dalam mengawaki kapal perang , serta untuk meningkatkan profesionalitas mereka sebagai prajurit TNI AL di medan operasi sesungguhnya.
Hal tersebut yang dibuktikan para prajurit KRI Layang, saat diuji pengetahuan dan keterampilan mereka oleh tim penguji dari Komando Latihan dan Staf Operasi Latihan Koarmada II, yang secara berkala melakukan uji serupa kepada unsur-unsur KRI di jajaran Koarmada II, pada tanggal 4 sampai 5 Maret 2020 lalu.
“Glagaspur ini memiliki waktu kadaluarsa selama 2 (dua) tahun yang akan terus di update oleh Tim Penguji yang berkompeten. Ini penting untuk menguji keterampilan prajurit, hingga saat melaksanakan tugas di medan operasi nanti mereka sudah paham terhadap tugas pokok masing-masing secara baik dan benar,” ujar Komandan KRI Layang-635 Mayor Laut (P) Indra Nusha R. , disela kegiatan.
Indra- sapaan akrabnya lantas menambahkan jika Glagaspur L-1 perlu dilakukan untuk kesiapan pelaksanaan uji Glagaspur tingkat L-2 (individu KRI) dan kesiapan untuk menghadapi pelaksanaan Glagaspur tingkat L-3 antar unsur di Satuan Kapal Cepat Koarmada II.
Sementara itu untuk pelaksanaan uji Glagaspur L-1 kemarin, para prajurit lebih dulu mengikuti uji tulis yang diperuntukkan kepada Perwira, Bintara dan Tamtama dari tiap korps yang ada di KRI. Antara lain, untuk Perwira terdiri dari korp Pelaut, Teknik, Elektro dan Suplai/Logistik. Sedangkan untuk Bintara/Tamtama terdapat spesifikasi jurusan yang harus dilaksanakan uji tulis yaitu terdiri dari Jurusan Senjata, Bahari, Komunikasi, Mesin Pokok, Kelistrikan dan Perbekalan.
Pada hari berikutnya, para prajurit melaksanakan uji drill Glagaspur L-1 dengan posisi kapal sandar di pangkalan namun diasumsikan melaksanakan seluruh Peran layaknya kapal sedang melaksanakan Operasi berlayar dan Bertempur. Beberapa peran yang diujikan antara lain Peran Melawati Medan Ranjau, Peran RAS (Replenishment At Sea) atau proses isi bahan bakar di lautan, Pertempuran Permukaan, Peran Pemeriksaan dan Penggeledahan, Peran Orang Jatuh di Laut (Man Over Board/MOB), Peran Kebakaran, Kebocoran sampai dengan Peran Peninggalan.
Selain uji peran-peran yang ada di KRI, tim dari Kolat juga melaksanakan pengecekan software atau Jurnal Kapal dan seluruh peralatan atau pesawat yang harus mampu mendukung KRI dalam pelaksanaan operasi seperti Radar, Senjata, Pesawat Bantu Kapal sampai dengan Mesin Pokok Kapal. (Pen2/ir)