YALPK | Surabaya – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Narotama kembali mendapatkan hibah penyelenggaraan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). LSP yang sudah berdiri sejak 2014 itu sudah dua tahun berturut-turut mendapatkan hibah dari BNSP. Hibah dari BNSP tersebut tentu sangat membantu untuk pelaksanaan ujian sertifikasi profesi yang dilakukan LSP Narotama.
Menurut Direktur LSP Narotama, Natalia Damastuti, S.T.,M.T, hibah tersebut berhasil didapatkan LSP Narotama karena beberapa keunggulan yang dimiliki. Antara lain adalah memiliki 25 skema sertifikasi profesi untuk 5 fakultas yang ada di Universitas Narotama dengan 52 asesor internal maupun eksternal. LSP Narotama juga termasuk yang selalu update laporan kegiatan di laman website BNSP.
“Sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah sudah diatur dalam peraturan pemerintah sejak 2014. Setiap lulusan wajib memiliki ijazah, transkrip, dan sertifikat kompetensi. Itu juga latar belakang Universitas Narotama membentuk LSP di bawah BNSP,” kata wanita yang akrab disapa Lia itu.
Sertifikat kompetensi yang didapatkan mahasiswa dari LSP Narotama tidak hanya bisa digunakan sebagai pendukung ijazah untuk melamar pekerjaan di dalam negeri, tapi juga bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di negara se-Asean.
“Karena sudah ada perjanjian se-Asean yaitu Mutual Recognition Arrangement (MRA), sehingga sertifikat itu diakui untuk melamar pekerjaan di negara Asean,” jelas dosen Fakultas Ilmu Komputer UNNAR itu.
25 skema yang dimiliki LSP Narotama itu terdiri atas 5 skema untuk Fakultas Teknik, 2 skema Fakultas Hukum, dan masing-masing 9 skema untuk Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Setiap tahun kami selalu memiliki target untuk menambah skema sesuai dengan kebutuhan industri dan capaian program studi. Sehingga diharapkan dapat menjamin mutu lulusan karena mereka sudah memiliki kompetensi sesuai bidangnya,” tutur Lia. Selanjutnya, LSP Narotama menargetkan untuk menambahl skema untuk mahasiswa Pascasarjana. ( ir )
