Lpk | Mataram – Setiap anak punya kelebihan dan kepandaiannya masing-masing. Mereka juga memiliki talenta bawaan lahiriah masing-masing pula. Tak harus menjadi pandai dan pintar dalam segala bidang, namun semua talenta harus mendapat perhatian yang sama untuk terus diasah.
Salah satu visi besar Mataram Berkah Cemerlang yang digagas pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan (Selly-Manan) adalah menciptakan Kota yang ramah anak, sekaligus memberikan kesempatan yang setara untuk semua anak bisa berkembang, bertumbuh menjadi generasi muda dengan talenta membanggakan.
Selly-Manan menjanjikan memfasilitasi anak-anak dengan ‘kelebihan khusus’ di Kota Mataram. Ini termasuk para penderita autisme, dan juga anak-anak indigo, yang memerlukan pendekatan tersendiri dalam menempuh pendidikan.
“Anak dengan kelebihan khusus ini tentu banyak di Kota Mataram. Mereka juga punya hak yang sama dengan anak-anak pada umumnya, terutama dalam mendapatkan layanan pendidikan. Selly-Manan akan memfasilitasi kelompok ini,” kata Calon Wakil Walikota Mataram, TGH Abdul Manan, di Mataram, Senin ( 17/8)
Ia memaparkan, konsep pendidikan untuk anak dengan kelebihan khusus ini tentu tak bisa disamakan dengan anak-anak pada umumnya. Karena itu Selly-Manan akan melakukan inovasi melalui Dinas Pendidikan nantinya untuk menciptakan pola pendidikan yang lebih tepat.
Tuan Guru Abdul Manan mengatakan, pola pendidikan anak dengan kelebihan khusus ini akan mengutamakan partisipasi orang tua. Pendidikan dengan pola asuh keluarga yang tepat, dinilai akan membantu anak-anak dengan kelebihan khusus ini meraih cita-cita mereka sesuai kelebihan dan talenta masing-masing.
“Inshaa Allah, Selly-Manan akan memperhatikan anak-anak dengan kelebihan khusus ini. Partisipasi orangtua juga akan dioptimalkan sehingga para orangtua pun tak perlu minder jika anak mereka terlahir dengan kelebihan khusus,” tutur Pria yang juga Ketua MUI kota Mataram.
Sementara itu, Calon Walikota Mataram *Idola* , Hj Putu Selly Andayani mengungkapkan, kepedulian dan perhatian Selly-Manan untuk anak-anak dengan kelebihan khusus ini merupakan salah satu mimpi besar mewujudkan Mataram Cemerlang.
Bunda Selly, begitu ia akrab disapa, menjelaskan program ini terinspirasi sebuah *film india edukatif Taare Zameen Par atau Like Star On The Earth* , Seperti Bintang di Bumi.
Film yang dibintangi aktor Bolywood Aamir Khan ini ini sangat sederhana. Kisahnya tentang seorang anak berusia 8 tahun bernama Ishaan Awasthi yang selalu dimarahi oleh guru di sekolahnya karena tidak bisa membaca maupun menulis dengan baik.
Dia dianggap anak bodoh dan malas. Di rumah, ia selalu menjadi sasaran omelan orang tua. Padahal, dari beberapa scene, Ishaan memiliki suatu bakat terpendam di bidang seni menggambar. Imajinasinya sangat tinggi. Hasil gambarnya terlihat sangat istimewa untuk anak seumurannya. Namun tetap saja, tidak ada yang menghargai hasil karya Ishaan. Semakin lama, orang tua Ishaan sudah tidak tahan. Mereka memindahkan Ishaan ke sekolah asrama yang jauh dari rumahnya.
Di sinilah masalah dimulai. Ishaan yang tidak bisa jauh dari orang tuanya mendadak depresi dan kehilangan semangat hidup. Bahkan untuk melakukan hobinya pun, ia tidak mau. Di tengah kemalangan tersebut, muncul guru seni baru bernama Ram Shankar Nikumbh yang diperankan Aamir Khan. Guru Ram melihat kejanggalan dari perilaku Ishaan yang tidak seperti kebanyakan muridnya.
Ia memeriksa catatan Ishaan dan melihat tulisan anak tersebut yang sangat jelek dan tidak tertata dengan baik. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan, Guru Ram mengajari Ishaan cara menulis dan membaca. Pelan-pelan sampai ia mengerti.
Guru Ram merasa Ishaan bukan anak bodoh. Ia hanya mengalami gejala disleksia dan itu bisa disembuhkan dengan cara belajar pelan-pelan sesuai kemampuannya. Setelah itu Ram pun menemukan metode yang tepat untuk mendidik Ishaan sesuai talentanya. Ishaan pun menjadi bintang di sekolahnya.
“Terinspirasi film ini, kami Selly-Manan melihat tentu banyak anak-anak seperti Ishaan termasuk di Kota Mataram. Mereka juga butuh perhatian dan pola asuh yang lebih pula,” papar Hj Putu Selly Andayani
*Pelajaran Pola Asuh atau Parenting*
Menurut Hj. Selly, film Like Star On The Earth itu mengajarkan sesuatu tentang parenting. Bahwa setiap anak itu spesial dengan kemampuannya masing-masing.
“Sebagai orang tua bahkan guru di sekolah, kita tidak bisa memarahi mereka begitu saja ketika melakukan kesalahan. Misalnya Ishaan Awasthi tidak melakukan kesalahan dalam hal pendidikan. Ia hanya tidak tahu tentang huruf dan angka karena mengidap disleksia. Apakah kita akan menyalahkannya karena mengidap penyakit itu? Apakah kita akan menghukumnya karena tidak bisa membaca karena lambat dalam menerima pelajaran?. Tidak kita harus membantunya dengan pendampingan yang lebih juga,” urainya.
Menurutnya, anak-anak membutuhkan pengakuan. Sedikit pujian dan penghargaan untuk karya mereka akan sangat tertanam dalam benak hingga dewasa kelak.
Para orangtua diharapkan untuk tidak memaksakan anak-anak mereka harus pandai dan pintar dalam banyak hal, atau bidang pendidikan. Mereka perlu diasah kemampuan sesuai talenta bawaan, bakat dan pasion anak-anak, termasuk yang berkelebihan khusus.
Selly-Manan juga akan menggagas pola pendidikan yang lebih mengasyikan untuk anak-anak, terutama yang berkelibihan khusus. Pelibatan para guru dan orang tua akan dioptimalkan.
“Guru saja punya gelar tertentu dan ahli di bidang masing-masing, tapi mengapa anak murid harus memahami semua mata pelajaran dengan baik?.Ini yang akan kita dorong,” tegasnya.
Menurut Bunda Selly, film Taare Zameen Par mengajarkan sebuah ilmu parenting yang begitu bijak. Adalah wajar ketika anak beberapa kali mendapat nilai kurang memuaskan untuk mata pelajaran tertentu. Dan ada baiknya mereka harus mencintai semua mata pelajaran, apalagi dengan bumbu paksaan.
“Semua anak punya kemampuan dan kelebihan di bidangnya masing-masing. Sebisa mungkin, sebagai guru dan orang tua, kita bisa mengajari dan membuat mereka paham di ilmu tertentu itu. Untuk ke depannya, biarkan anak yang memilih. Masa depan mereka ditentukan dengan usahanya sendiri. Bukan atas paksaan orang lain,” tukasnya.
Mataram Berkah Cemerlang, bagi Selly-Manan bukan sekadar konsep tanpa arah. Tumbuh kembang anak dan pendidikan menjadi salah satu fokusnya. Sebab, anak-anak inilah yang kelak mengisi kemajuan Kota Mataram pada waktu mendatang.
“Menciptakan Kota yang berkah dan Cemerlang tidak selamanya kita bicara infrastruktur, tapi bagaimana SDM masyarakat ini terus ditingkatkan. Itu alasan kenapa Selly-Manan sangat menaruh fokus dan perhatian pada anak-anak.Termasuk yang berkelebihan khusus” katanya. (ir)