YALPK | Madiun – Pekerjaan proyek Puskesmas Pembantu ( Pustu) di duga ada unsur kesengajaan dalam jarak besi begel di bagian kolom. Hal ini terbukti ketika tim Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat ( LPK SM) Pasopati Madiun bersama awak media melakukan penyisiran kembali di sejumlah lokasi proyek Puskesmas pembantu yang ada di Kabupaten Madiun.
Selain jarak besi begel Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) rupanya juga di abaikan sebagi mana yang sudah di atur dalam lampiran persyaratan lelang.
Tahun 2019 proyek Pustu melalui Dinas Kesehatan kabupaten Madiun ada 15 titik dan 2 titik berupa pekerjaan Puskesmas. Dari hasil croos cek di proyek pustu yang berlokasi di desa Kresek kecamatan kare kabupaten madiun yang di kerjakan oleh CV. Shadewa. dengan nilai kontrak Rp. 495.589.500 . sumber dana dari Dana Insentif Daerah (DID) tahun anggaran 2019 , dengan masa pekerjaan 120 hari.
Dengan adanya penemuan penemuan yang sama dengan lokadi yang berbeda beda patut di duga minimnya dari pihak pengawas yang tidak mau melakukan teguran. sehingga item pekerjaan yang jelas tidak sesuai pekerjaan terkesan di biarkan saja.
foto : begel yang diduga tidak sesuai spek
Agus supriyanto SE Aktivis LPK SM Pasopati kembali memberikan komentarnya ketika di konfirmasi awak media bahwa, sudah 6 lokasi yang di datangi, tiga lokasi untuk saat ini baik yaitu lokasi desa Doho , desa suwluk kecamatan Dolopo, dan pustu lokasi desa Sewulan kecamatan Dagangan. sedangkan tiga lokasi yang harus di perbaiki dan perlu pengawasan yaitu Pustu yang berlokasi di desa TIleng kecamatan Dagangan, desa sangen dan desa kresek kecamatan Kare yang baru di croos cek hari ini . selasa 27/8/19. ungkap agus.
Selain itu terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3 ) juga di abaikan, Padahal semua persyaratan baru di tahun 2019 ini terkait pekerjaan pemerintah kabupaten Madiun memberikan aturan yang sifatnya untuk keselamatan kerja dan mutu pekerjaan yang lebih bagus. namun kenyataan di sejumlah lokasi masih di temukan penyimpangan yang tidak sesuai dengan spek yang ada. terangnya.
Untuk itu pihak LPK SM Pasopati berharap dinas terkait untuk segera turun ke lokasi agar pekerjaan sebelum finising apa bila ada kekurangan segara melakukan tindakan untuk perbaikan, karena mumpung masih dalam masa pekerjaan. pungkas agus (md)