Lpk | Surabaya – Berawal dari pengalaman pribadi salah satu anggota, kelompok PKM GFK (Gagasan Futuristik dan Konstruktif) Universitas Narotama membuat sebuah gagasan baru untuk mengusir hama pertanian. Muhammad Nur Arifin sebagai ketua kelompok mengatakan latar belakang permasalahan PKM yang ia buat bersama timnya adalah dari pengalaman orangtuanya yang bekerja sebagai petani di Pacet, Mojokerto.

“Orangtua saya sebagai petani sangat merasakan saat hama burung menyerang ketika musim panen. Saat itu para petani harus menjaga area persawahan dari pagi sampai sore. Dari situlah muncul ide untuk membuat alat pengusir hama pertanian ini,” ungkap mahasiswa Sistem Komputer UNNAR itu.

Bersama Ardhya Pandu Pratama dan Ade Fahmi, Arifin membuat gagasan bernama ARPADE, yaitu alat pengusir hama burung untuk pertanian dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik sengaja dipilih karena gelombang tersebut tidak terdengar oleh telinga manusia, sehingga tidak mengganggu manusia.

“Frekuensi gelombang ultrasonik akan mengganggu pendengaran binatang hama pertanian, seperti burung, belalang, dan hama lain. Sehingga hama-hama tersebut akan keluar dari lingkungan persawahan,” katanya.

Secara teknis, ARPADE berbentuk tiang setinggi 2 meter yang dilengkapi solar cell sebagai suplai listrik. ARPADE akan memancarkan gelombang ultrasonik di sekitar persawahan secara otomatis 2 menit sekali dan mampu menjangkau sampai 200 meter persegi lahan persawahan. Para petani pun tidak perlu lagi berjaga selama musim panen.

Meskipun baru berupa gagasan, namun ARPADE telah meraih insentif dari Kemenristekdikti. Mulai tahun 2020, PKM GFK diikutkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan tim mereka sudah mulai bersiap dengan riset lebih lanjut.

“Saat ini kami masih tahap prototyping dengan mencoba menggunakan teknologi baru, yaitu mikrokontroller ISP32 yang bisa terhubung ke jaringan untuk menyimpan data berapa hama yang bisa terusir dalam satu hari. Data tersebut akan tersimpan di database,” ujarnya.

Ia melanjutkan, ARPADE juga akan menjadi alat pengusir hama yang ramah lingkungan karena menggunakan solar cell. Sementara selama ini masyarakat masih banyak menggunakan pestisida yang merusak lingkungan. (ir)

Loading

290 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *