YALPK | Surabaya – Di tengah persiapan untuk wisuda, dua mahasiswi asal Thailand, Armilah Dimadi dan Aneesa Madeng, berbagi cerita pengalaman dan keseruan yang mereka alami selama 4 tahun menempuh studi di Universitas Narotama. Keduanya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer jurusan Teknik Informatika dan mendapatkan beasiswa penuh selama berkuliah di Universitas Narotama.

“Pernah suatu hari kami disangka hilang dan dicari orang satu kampung saat traveling,” kata Armilah mengawali cerita. Gadis kelahiran 27 Juli 1997 itu mengatakan peristiwa itu terjadi ketika mereka berdua berkunjung ke kota Pacitan bersama ibu pemilik kos tempat mereka tinggal selama di Surabaya.

Armilah dan Aneesa tidak sanggup menahan tawa mereka ketika menceritakan kejadian tersebut. “Jadi waktu itu sebenarnya kami sudah izin pada ibu kos kalau kami mau jalan-jalan menelusuri sawah. Jam 5 sore kami keluar rumah dan menjelajahi sawah-sawah yang bagus sekali sampai kami lupa waktu. Kami lupa juga kalau di sana jam 6 atau saat adzan Maghrib, orang-orang sudah harus ada di rumah. Sementara kami jam 6 masih belum pulang. Sampai orang satu kampung mencari kami,” ungkapnya.

Gadis asal Narathiwat, Thailand itu menambahkan bahwa ibu kos mereka sampai menangis dan panik, “Beliau panik sekali, katanya ‘Anak Thailand hilang, anak Thailand hilang’ begitu. Padahal kami kan tidak hilang, hanya belum pulang saat Maghrib,” kedua gadis berhijab itu lalu tertawa pelan.

Pengalaman tersebut sama sekali tidak membuat mereka kapok untuk menjelajah Indonesia. Armilah pun berani untuk pergi ke Sulawesi seorang diri hanya karena ia penasaran dengan alam di luar Jawa. “Pokoknya kalau kita baik sama orang lain, pasti orang lain juga baik sama kita. Saya pun banyak terbantu karena itu. Saya bertemu banyak orang baik selama traveling,” katanya.

Karena kecintaan mereka pada traveling, Aneesa memiliki cita-cita untuk menjadi tour guide di tempat-tempat wisata di Indonesia. “Saya lihat banyak orang Thailand yang datang untuk menikmati alam Indonesia. Tapi sayangnya tidak banyak orang Indonesia yang bisa bahasa Thailand, jadi saya ingin membantu,” ujar dara kelahiran 12 Juli 1995 itu.

Sejak kali pertama menginjakkan kaki di Indonesia, baik Armilah maupun Aneesa pun hanya sendiri sampai mereka bertemu ketika menempuh kursus bahasa Indonesia di Jogja. “Kami beruntung karena kenal dengan orang-orang baik di Indonesia. Kami selalu dibantu sehingga tidak kebingungan sejak pertama kali sampai di Indonesia. Terutama waktu kuliah, kami sangat tertolong karena teman-teman dan dosen tidak pernah jenuh membantu kami,” tutur Aneesa.

Pada skripsinya, mereka berdua mengangkat tentang perancangan aplikasi untuk membantu mempermudah pendataan. Armilah menerapkannya pada Posyandu di daerah Kenjeran, sedangkan Aneesa menerapkannya pada Laboratorium Teknik Informatika di UNNAR. Keduanya akan diwisuda pada prosesi wisuda Universitas Narotama tanggal 28 September 2019 mendatang. ( ir )

Loading

495 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *