Lpk | Jombang – Manajemen Wonosalam memberikan hal yang berbeda terkait wawasan dan edukasi, seperti halnya yang di hasilkan dari kawasan tersebut yang berupa kopi. Kopi tersebut yaitu Liberica, Robusta, Arabika dan Excelsa.

Pihak Wonosalam menghadirkan seorang pembina, Ardha Fanani Aslam S.T dari Kedai Kopi Barista Kediri yang mempunyai pengalaman selama kurang lebih 4 tahun, Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur guna berbagi pengalaman. Pihak Bank Indonesia berikan apresiasi kepada para petani kopi serta berikan wawasan dan edukasi cara mendapatkan kualitas citarasa.

Ardha Fanani Aslam S.T menjelaskan, bahwa Kopi yang akan diedukasikan adalah Arabika, Robusta dan Liberica.

foto : Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan BI Wilayah Jawa Timur

“Semua partner metodenya bisa tepat sasaran dan tujuannya tercapai. Apapun jenis kopinya jika pengolahannya tepat sasaran dan sesuai SOP. Komposisi yang sesuai menghasilkan cita rasa tinggi bermula dari takaran yang disajikan”, katanya.

Dirinya memberikan resep-resep seperti pertama-tama disiapkan timbangan, gelas kaca, tisue, Kita timbang kopi dengan ukuran guide 13 -17 gram. Giling kopi dengan lembut. Panaskan air hingga suhu air 85- 90 °C. Siram tisue penyaring terlebih dahulu agar tidak terasa tisuenya.

Kemudian, masukkan diatas tisue yang sudah berada di gelas siap untuk disaring. Dengan gerakan memutar dan pelan, dengan komposisi air tidak lebih dari 200 Mg. Setelah dirasa sesuai SOP, Kopi siap disajikan.

Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, juga menjelaskan kalau dirinya juga pecinta Kopi, termasuk Kopi arabika yang jadi kesukaanya.

Kepada awak media Lpk Nusantara Merdeka www.tabloid.or.id. disela-sela acara “Cangkruk Bareng Konco Media” bertempat di kampung Djawi Wonosalam kabupaten Jombang Jawa Timur, 27 – 29 November 2020 mengatakan, pihaknya mengundang pakar kopi agar para petani bisa menghasilkan sesuai standar yang berlaku di dunia. Harapannya, bisa memahami terkait sistem dan kualitas kopi standar Internasional.

Namun, di sisi lain, kopi mempunyai aroma yang khas. Dari situ keunggulan aroma yang membawakan kualitas yang tumbuh berkembang, dan kopi tersebut untuk produk di ekspor berupa biji.

foto : Harmanta Deputi Kepala BI KPw Jatim

Disinggung soal pandemi ini, Difi mengharapkan dengan adanya era new normal, masyarakat bisa terbiasa dengan budaya Indonesia melalui inovasi produk dalam negeri yang diminati seluruh manca negara.

Bantuan yang di serahkan oleh Kepala Perwakilan Wilayah Jatim, kepada para petani binaan di wilayah Wonosalam Jombang yaitu berupa 14.500 bibit kopi Arabika, 2.500 bibit kopi Liberika, 3.500 bibit kopi Robusta, serta alat proses produksi, agar kualitas kopi Wonosalam berkualitas dan bisa naik kelas.

Sementara Deputi Kepala BI KPw Jatim, Harmanta menyampaikan ” Sebagai kawasan penghasil kopi yang turun temurun sejak zaman Belanda, petani kopi Wonosalam terus berjuang untuk peremajaan produktivitas yang sudah menurun untuk menembus pasar nasional “.

Hadirnya BI KPw Jatim memberikan bantuan bibit kopi, alat proses produksi dan pendampingan dari hulu ke hilir agar kualitas kopi Wonosalam bisa naik kelas, Kopi Wonosalam layak ekspor, pungkasnya. (ir/tim)

Loading

339 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *