YALPK | Jakarta – Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan meresmikan peluncuran komik Si Juki dan buku non fiksi berjudul “Melancong ke Laut”dan “Tata kelola Pariwisata Maritim Indonesia” di Jakarta, Jumat (21-6-2019). Ketiga buku tersebut membahas tentang tema kemaritiman.
“Tadi saya di brief oleh Pak Agung (Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa) tentang Si Juki (komik) , tapi setelah saya lihat detil ini barang ternyata penting untuk pelestarian pariwisata kita,”ujar Menko Luhut saat memberikan sambutan pada acara peluncuran buku. Menurutnya, merupakan hal yang krusial untuk memberikan pemahaman tentang kemaritiman kepada masyarakat terutama kalangan muda. “Jangan sampai anak-anak kita tidak tahu tentang laut padahal kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia,”tuturnya.
Kepada penulis Komik, Faza Meonk, Menko Luhut mengemukakan apresiasinya yang besar karena telah membantu pemerintah untuk memberikan wawasan kemaritiman kepada publik dengan cara yang mudah dipahami. Namun demikian, dia mengingatkan tentang perlunya evaluasi setelah penerbitan komik yang kedua kalinya ini. “Tolong kita ukur bagaimana dampaknya kepada masyarakat, misalnya apakah perlu perbaikan narasi atau gambar sehingga penulis bisa menyesuaikan dengan respon masyarakat,”tambahnya.
Dengan evaluasi ini, Menko Luhut berharap agar tujuan diterbitkannya komik si Juki yang berjudul “Si Juki Seri Jalan-Jalan Nusantara: Petualangan di Labuan Bajo-Flores” dan “Si Juki Seri Jalan-Jalan Nusantara: Petualangan di Belitung” ini dapat direspon dengan baik oleh publik. “Kalau ini berhasil, kita bisa buat komik yang lain, misalnya soal keanekaragaman atau kebersihan lingkungan,”usulnya.
Tema-tema tentang keanekaragaman, tambah Menko Luhut masih sangat perlu untuk diangkat karena konflik antar suku atau golongan sangat rentan memecah belah stabiltas keamanan dalam negeri.
Dan yang tak kalah penting, lanjut dia adalah memberikan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan laut bagi anak-anak. “Kita bisa buat cerita tentang Si Juki, yang mengajarkan misalnya jangan buang sampah ke laut karena urusan kebersihan ini lebih urgent dan tidak ada sangkut pautnya dengan kamu agamanya apa atau sukunya apa, ini masalah bersama,”kata Menko Luhut serius. Demi kepentingan bersama, pada saat peluncuran tersebut Menko agar media lebih banyak mempublikasikan mengenai upaya-upaya menjaga kebersihan.
Masih tentang kebersihan, Menko Luhut sempat menyebutkan tentang perkembangan upaya pemerintah dalam melakukan konservasi dan penanganan pencemaran Sungai Citarum di Jawa Barat. “Kita telah mendapatkan dana sebesar USD 100 juta dolar dari World Bank yang 80% diantaranya untuk perbaikan infrastruktur di sepanjang Citarum dan 20% atau USD 20 juta sisanya untuk peningkatan kualitas SDM seperti pelatihan, dll,”jelasnya. Kali ini, dia mengatakan pemerintah akan fokus menangani Citarum secara khusus untuk kemudian menjadikannya proyek percontohan bagi penanganan pencemaran sungai di wilayah Indonesia yang lain.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Kemenko Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menyebutkan bahwa buku –buku yang merupakan hasil kerja sama Kemenko Bidang Kemaritiman dan Elex Media ini disusun untuk memenuhi kebutuhan referensi tentang kemaritiman. “Kita akan buat 10 komik si Juki yang akan menceritakan tentang 10 destinasi wisata prioritas dan buku-buku yang membahas mengenai kemaritiman,”jelasnya. Namun, menanggapi permintaan Menko Maritim Luhut Pandjaitan tentang perlunya evaluasi dampak penerbitan komik si Juki kepada masyarakat dan kemungkinan ditulisnya komik bertema tentang pelestarian lingkungan dan kesadaran pada kebersihan, Deputi Agung mengaku akan segera menindak-lanjutinya.
Hadir dalam peluncuran komik Si Juki dan dua buku non fiksi tentang kemaritiman antara lain Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Bupati Belitung Sahani Saleh, Direktur Penerbitan Elex Media Suwandi Sandiwan Brata dan beberapa pejabat dari kementerian lain. (ir)