Lpk | Jombang – Dalam rangka mempercepat Program Pemulihan Ekonomi Nasional bagi Koperasi dan UKM di Provinsi Jawa Timur, Menteri Koperasi dan UKM melaksanakan kunjungan kerja pada tanggal 30 September – 3 Oktober 2020.
Rombongan yang terdiri dari Teten Masduki ( Menteri Koperasi dan UKM RI) ; Deputi Bidang Kelembagaan Rully Muryanto, Direktur Utama LPDB – KUMKM Supomo, Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza A Damnik, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Jatim Mas Purnomo Hadi tersebut didampingi Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Kadis Koperasi dan UMKM Jombang, Kadis Pertanian, Kepala Perikanan, Kabag Perekonomian, Kabag Humas dan Protokol meninjau Gapoktan Sugihwaras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.
GAPOKTAN Sugihwaras adalah kelompok tani yang sudah cukup lama berdiri. Dalam perkembangannya Koperasi GAPOKTAN ini juga sudah bisa memasarkan sendiri produk beras. Selama ini GAPOKTAN Sugihwaras merupakan salah satu dari beberapa GAPOKTAN di Kabupaten Jombang yang menjadi dristibutor beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur.
“Para petani yang tergabung di GAPOKTAN Kabupaten Jombang siap menjadi distributor pangan nasional”, jelas Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab.
Bupati Jombang juga telah mendorong koperasi-koperasi sektor pangan masuk dalam skala bisnis supaya koperasi tersebut dapat tumbuh berkembang. Koperasi Gapoktan saat ini banyak mengolah lahan pertanian. Sedangkan untuk dukungan modal dari pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) Bank Jatim, selain dari Bank di Kabupaten Jombang juga ada bentuk bantuan dari pemerintah bagi UMKM.
Melihat potensi yang besar di sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan di Kabupaten Jombang, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki mendorong Kabupaten Jombang mengembangkan koperasi pangan.
Ini disampaikan Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM RI saat berdialog dengan dengan pengurus dan anggota GAPOKTAN Sugihwaras Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang di Kantor Koperasi Perjuangan Usaha Tani Desa Sugihwaras pada Rabu (30/9/2020) siang.
Kunjungan Menteri Koperasi dan UKM beserta rombongan di Sugihwaras ingin melihat langsung proses produksi hasil padi yang dihasilkan GAPOKTAN Sugihwaras, Mulai dari proses penggilingan padi sampai dengan proses pengemasan padi.
Saat melihat proses penggilangan dan pengemasan Drs. Teten Masduki menjelaskan kalo hasil produksi harus bisa ditingkatkan lagi, agar GAPOKTAN ini bisa maju lagi dan kesejahteraan anggota bisa lebih meningkat.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan perlunya koperasi pangan diperkuat di Indonesia karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan merupakan kontributor ketiga terbesar dalam PDB Indonesia.
“Dalam praktik berkoperasi, keberadaan koperasi pangan di Indonesia perlu sama-sama kita perkuat,” Teten Masduki.
Teten juga menyebutkan bahwa koperasi merupakan kelembagaan ekonomi rakyat yang paling tepat dalam mewujudkan demokrasi ekonomi. Selain itu nilai dan prinsip koperasi juga sejalan dengan Pancasila. “Pada praktiknya di Indonesia, koperasi pangan mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang luas”, tandasnya.
Di sisi lain, pengelolaan pangan yang baik akan menjadi kunci bagi setiap bangsa menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk akibat pandemi COVID-19 sebagaimana prediksi FAO (2020) dan World Food Programme (2020).
“Kondisi koperasi pangan yang kita miliki saat ini belum optimal, masih serba terbatas,” tuturnya.
Dari segi jumlah hanya sekitar 11 persen atau 13.821 unit dari total koperasi aktif di Indonesia (123.048 unit), tambahnya.
Pada kesempatan tersebut dengan disaksikan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Menteri Koperasi dan UKM juga menyerahkan SK Pengesahan Badan Hukum pendirian Koperasi kepada Ketua Koperasi “Perjuangan Usaha Tani” , H. Moh Asmui, SE.
Usai dari Kabupaten Jombang, rombongan langsung bertolak menuju Surabaya. Menghadiri Agenda Pembukaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional LPDB KUMKM diselenggarakan.(ynt)