Lpk | Surabaya – Protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk mengenakan masker sebagai upaya mengurangi penularan Covid-19. Masyarakat pun kini harus memiliki banyak masker untuk bisa digunakan setiap hari. Itu juga yang dilakukan oleh dosen Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya, Evi Retno Wulan, S.H.,M.Hum.

Evi termasuk seseorang yang memahami dan sangat mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan. Sehingga ia berusaha untuk memilih masker yang membuatnya aman dan nyaman dalam waktu yang bersamaan. Ia ingin tetap aman namun juga bisa dengan nyaman menjalani kegiatan sehari-hari, terutama yang berkenaan dengan profesinya sebagai dosen. Hal itu yang membuat Evi memiliki banyak sekali masker dengan bentuk-bentuk yang unik.

“Saya memiliki banyak masker ini bukan sekadar untuk bergaya, tapi saya benar-benar memilih masker yang aman dan nyaman untuk saya. Dari mulai masker yang memiliki face shield, masker dengan resleting untuk membuat saya nyaman ketika mengajar, hingga masker dua lapis yang mempermudah ketika saya harus makan di satu lokasi dengan orang lain, dan masih banyak lagi,” katanya.

Dengan masker-masker yang ia miliki, ia tidak hanya bisa melindungi dirinya sendiri tapi juga melindungi dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. “Banyak orang yang mengeluh pakai masker itu tidak nyaman, sehingga mereka sering melepas masker mereka karena merasa sesak napas atau gerah. Padahal, mereka bisa membeli atau membuat sendiri masker yang membuat mereka nyaman sehingga tidak ada alasan lagi untuk lalai dalam mematuhi protokol kesehatan,” ujar Evi.

Tidak sedikit orang yang kemudian mengikuti jejak Evi setelah melihat masker-masker unik dan multifungsi yang dimiliki oleh Evi. Dan hal itulah yang memang diharapkan oleh dosen yang sedang menempuh pendidikan S3 itu.

“Saat ini bukan lagi waktunya untuk lalai terhadap protokol kesehatan. Inti New Normal adalah menjalani kehidupan dengan kebiasaan yang baru, dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dan tidak bepergian kecuali karena hal yang mendesak. Kalau tidak, ya terpaksa kita akan terus hidup berdampingan dengan Covid-19 tanpa adanya perubahan,” ujarnya.

Itu juga yang ditanamkan oleh Evi dan para dosen Universitas Narotama Surabaya pada para mahasiswa, dengan harapan kita semua menjadi bagian dalam mengurangi penularan Covid-19. Universitas Narotama sendiri menerapkan administrasi dan perkuliahan online selama masa pandemi ini. (ir)

Loading

340 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *