YALKP | Surabaya – Jalasenastri Armada II mengadakan acara Joy Sailing menggunakan KRI Surabaya-591, pada acara tersebut juga dilaksanakan tatap muka bersama Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si yang juga bertindak selaku Pembina Daerah. Rabu (7/8/2019).

Pada kesempatan tersebut Laksda TNI Mintoro mengingatkan kepada peserta agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial seperti: Facebook, Twitter, Instagram dan Whatsapp.

“Ini termasuk tantangan di masa mendatang yang dihadapi oleh para istri prajurit. Kemajuan bidang informasi dan teknologi yang berkembang pesat, disamping memberikan pengaruh positif namun juga membawa pengaruh negatif yang dapat berdampak pada keharmonisan keluarga maupun karir suami di kedinasan“, tegas Pangkoarmada II.

Jalasenastri memiliki tugas untuk mendukung suami dalam setiap tugas yang diemban. Selain itu Jalasenastri diharapkan memiliki peran ganda sebagai orang tua bagi putera dan puterinya di saat suami sedang melaksanakan tugas dan jauh dari keluarganya.

Sebagai anggota Jalasenastri diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan dimana suami ditugaskan. “Jadikan Jalasenastri sebagai wadah berinteraksi, saling mengenal dan silaturahmi serta menyalurkan kreativitas atau potensi yang dimiliki para istri prajurit,” terangnya.

 

Pangkoarmada II juga menambahkan, “Para istri perlu meningkatkan kegiatan kerohanian maupun kegiatan positif lainnya terutama yang bisa menambah sumber pendapatan keluarga.”

“Namun harus tetap hati-hati, jangan mudah terpengaruh oleh tawaran tawaran bisnis dengan hasil yang besar dalam waktu singkat, seperti multilevel marketing, arisan berantai, praktek penggandaan uang dan sebagainya,” pintanya.

Menurutnya ibu jalasenastri sebagai manager keuangan keluarga, sedini mungkin harus mendesain konsep hidup ke depan agar menjelang akhir penugasan tidak mengalami trauma pensiun/purna bakti, seperti belum memiliki rumah pribadi, tidak adanya simpanan untuk pendidikan anak dan masa depan.

Sampai saat ini lanjutnya, masih ditemukan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang disebabkan oleh pengelolaan keuangan yang belum benar dan komunikasi yang terjalin dengan tidak baik di dalam keluarga, yang kerap menjadi korban anak-anak.

Panglima juga berpesan agar para istri pandai menempatkan diri dalam pergaulan di lingkungan masyarakat dan menjauhi hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi kelangsungan rumah tangga.

“Bangun kebersamaan dalam kebaikan dan senantiasa berdoa dalam mengawali setiap kegiatan,” pungkasnya. ( ir )

Loading

330 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *