foto : Joko Riyanto Kanan, Selaku Ketua dewan Pendidikan
Lpk | Solo – Selama masa pandemi Covid 19 kegiatan belajar mengajar di Kota Solo berlangsung pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. Mulai bulan ini, siswa SD dan SMP di Kota Solo khususnya kelas VI bagi siswa SD, dan kelas IX bagi SMP akan memulai dengan pembelajaran tatap muka (PTM). Kepastian ini disampaikan oleh Joko Riyanto, Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo saat jumpa pers di Hotel Grand Hap, Minggu 28 Maret 2021.
Joko, panggilan akrabnya menyampaikan secara ringkas kelebihan dan kelemahan pembelajaran secara daring. Antara lain kelebihan pembelajaran daring adalah bisa memutus mata rantai penyebaran Covid- 19, materi dan peserta dapat mengakses kapan saja dan di mana saja. Adapun kekurangannya, materi yang disampaikannya hanya yang esensial, dan pihak sekolah tidak bisa memantau jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM).
Saat PTM dilaksanakan, pihak pemerintah mensyaratkan hal yang harus dipenuhi antara lain: harus menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M )yang ketat, adanya Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan satgas Covid-19 di sekolah, harus ada rekam jejak kesehatan seluruh pengampu kepentingan (stakeholder) sekolah, dan tentunya harus mendapatkan izin dari wali siswa.
Pola PTM yang akan diterapkan bertahap. Tahap pertama ini hanya kelas VI SD, dengan jumlah maksimal 50% dari keselurhan anak, misal berjumlah 32 siswa, maka maksimal yang ada di dalam kelas 16 anak, lainnya mengikutinya secara daring. Dan pekan berikutnya siswa lainnya.
Demikian juga berlaku untuk siswa kelas IX SMP. Dihimbau semoga semuanya tetap berjalan baik, dan kita dapat melakukan kegiatan KMB dengan aman dan nyaman terhindar dari Covid- 19.
Reporter : Mudloaf