Lpk | Jombang – Bidang kegiatan desa pada pembangunan perkerasan Jalan Usaha Tani ( JUT ) di dusun Kauman desa Kauman kecamatan Ngoro kabupaten Jombang Jawa timur, volume pekerjaan dengan nilai anggaran yang dialokasikan patut dipertanyakan, karena dirasa tak seimbang.

Hal itu dijelaskan oleh Ahli Teknik Bangunan yang beralamatkan di kabupaten Jombang, N-A (inisial), dirinya mengatakan perihal tak seimbangnya volume dengan anggaran JUT desa Kauman kecamatan Ngoro, Kamis (27/7/2023).

“Sangat tidak seimbang sekali, antara volume kubikasi beton mutu yang sudah direalisasikan untuk pembangunan Jalan Usaha Tani yang berada di dusun Kauman tersebut, dengan nilai anggaran yang dialokasikan, menjadikan pertanyaan bagi publik,” terang N-A ketika dimintai penjelasan teknik oleh media Tabloidlpk.

Jika dihitung secara detail, sambung penjelasan N-A, volume yang disebutkan dalam papan kegiatan proyek yaitu panjang 114 meter, “Dan diketahui dilokasi pekerjaan, lebar JUT 2,5 meter dan tebal cor 15 cm, Itu artinya volume kubikasi diketahui berjumlah 42,75 m3,” rincinya.

Lebih lanjut N-A, “Didalam analisa harga satuan (HSPK) tahun 2023, sebuah beton mutu Fc 12,2 MPa (K.150) untuk kelas jalan lingkungan, diketahui dengan harga Rp.1.104.000 per m3, sedangkan untuk harga satuan besi polos diketahui dengan harga Rp.17.700 per kg,” jelasnya.

Jadi volume kubikasi beton cor JUT dusun Ngoro didalam estimasi Harga perkiraan Sendiri (HPS) sudah diketahui ialah 42,75 m3 x Rp.1.104.000 = Rp.47.196.000, sedangkan besi yang digunakan juga diketahui sejumlah 1.085 kg x Rp.17.700 = Rp.19.204.500. “Berapa analisa harga satuan beton mutu dan per kilo besi yang direncanakan pihak desa, hingga menjadikan pertanyaan publik,” ujar N-A.

Lebih lanjut N-A, ia menilai, bahwa nilai harga yang dialokasikan untuk pekerjaan pembangunan JUT tersebut sangat tak seimbang. “Nilainya patut dipertanyakan, dan juga dirasa telah di Mark up harga satuannya. Dan diketahui total biaya fisik Rp.66.400.000 belum termasuk biaya umum dan upah TPK dibawah nilai 5 Prosen,” bebernya.

Sementara itu, dari keterangan narasumber warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya, ia juga menambahkan terkait hasil fisik Jalan Usaha Tani yang beberapa bulan selesai dikerjakan, Rabu (26/7/2023). “Hasil fisiknya terlihat kurang maksimal, baik dari permukaannya halus seperti plesteran, serta terlihat saat pengerjaan ketebalannya bervariasi, ada yang tebal dan ada yang tipis,” katanya.

Tetapi kalau secara detail bangunan, tambah keterangan narasumber, saya tidak begitu paham, apakah memang rencana pelaksanaannya seperti itu, ataukah memang ada yang dikurangi ketebalan cornya, “Saya bukan orang bangunan mas, jadi saya tidak tau betul tidaknya pengerjaan cor tersebut, tapi yang saya ketahui tebalnya berbeda beda,” jlentrehnya.

Terpisah, untuk memperjelas atas dugaan bahwa nilai anggaran pada JUT desa Kauman, media Tabloidlpk berusaha menghubungi Kepala Desa (Kades) Kauman via pesan WhatsApp-nya, namun pihak Kades enggan memberikan penjelasan apa yang dipertanyakan, dan pesan konfirmasi hanya sebatas dibaca, terlihat pesan centang dua dan berwarna biru, Kamis (27/7/2023).

Informasi yang dihimpun pada papan kegiatan proyek, diketahui nilai anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.74.950.000, volume pekerjaan 114 meter, tetapi lebar dan ketebalan tidak disebutkan, bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2023, dikerjakan oleh TPK desa Kauman.

Dalam dugaan bahwa JUT desa Kauman telah di Mark up harga satuannya belum ada penjelasan secara teknis dari pihak desa dan masih patut dipertanyakan publik, hingga berita ini diunggah, upaya untuk memperjelas pihak media terus berusaha menggali keterangan kepada Pemdes Kauman.

Reporter : Yanti

Loading

395 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *