Lpk|Sidoarjo – Penanganan banjir desa Kedung banteng, Banjar Asri dan Banjarpanji akan ditingkatkan dari status siaga ke darurat. Rencana tersebut muncul saat rapat koordinasi yang dipimpin langsung Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono dengan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PU Cipta Karya, PU BM SDA, Camat Tanggulangin dan tiga kepala desa serta tokoh masyarakat di kantor Balai Desa Kedungbanteng kec Tanggulangin. Senin, (18/1/2021).
Hudiyono minta penanganan banjir yang selama ini langsung ditangani BPBD dan PU Cipta Karya, PU BM SDA akan diserahkan ke Camat Tanggulangin. Sudah enam kali Cak Hud sapaan akrab Hudiyono menyambangi warga yang terdampak banjir.
Teknis penanganan banjir akan langsung dibawah koordinasi camat Tanggulangin dengan tetap melibatkan BPBD, PU Cipta Karya, PU BM SDA dan dinas Sosial. Supaya koordinasinya mudah satu pintu saja lewat Camat”, kata Hudiyono.
PJ Bupati Sidoarjo menyebut ada anomali dalam penanganan banjir Tanggulangin. Selama ini dana BTT sudah dimanfaatkan untuk pengurukan sirtu namun justru genangan air tidak malah surut tapi naik.
Ini harus kita cari penyebabnya kenapa bisa terjadi, bantuan dana BTT sudah digelontor milyaran tapi masih banyak rumah yang tergenang. Ini anomali kalau saya melihatnya. Saya minta Camat serta forkopimka mencari tahu penyebabnya, ujarnya.
Dalam rapat muncul opsi relokasi warga akan dilakukan jika memang itu diperlukan dan Hudiyono minta semua tokoh masyarakat yang ada di tiga desa tersebut duduk bersama untuk memberikan masukan.
Opsi jangan panjangnya memang ada wacana relokasi. Nanti hasil dari rapat dengan warga dan tokoh masyarakat akan saya sampaikan ke bupati terpilih, hasilnya Seperti apa akan saya sampaikan, termasuk wacana relokasi. Karena banjir ini harus ada penanganan konkrit. Kita sudah upayakan dengan meninggikan tanah mengurug pakai sirtu tapi masih banjir, terang Hudiyono. (hry/amr).