Lpk | Blitar – Jika sebagian anak muda saat ini, tanggal 14 Februari selalu memperingati hari valentine. Namun tidak bagi Komunitas Cinta Tanah Air Blitar dan Banser Blitar raya. Tanggal 14 Februari merupakan salah satu tanggal bersejarah bagi Masyarakat Indonesia, khususnya warga Blitar.
Pada tanggal 14 Februari 1945 dicatat dalam sejarah nasional Indonesia sebagai peringatan peristiwa Pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA) di Kota Blitar.
Tanggal 14 Februari memiliki arti yang penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di Kota Blitar, dalam rangka peringatan Perjuangan PETA Komunitas Cinta Tanah Air Blitar bersama Banser menggelar napak tilas di tempat sejarah, perjuangan pemberontakan tentara PETA saat melawan penjajah Jepang di Blitar, Selasa (14/2/2023) malam.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia.
Hal itu di lakukan bertujuan untuk mengajak pemuda dan pemudi untuk belajar sejarah dan tidak melupakan perjuangan pahlawan.
“Kegiatan ini agar bisa menjadi pelecut bagi pemuda pemudi Blitar untuk mengenang jasa para pahlawan dalam melawan kolonialisme pasukan Jepang,”tutur Grantika Pujianto.
Selain itu Grantika Pujianto juga menjelaskan, tujuan napak tilas itu untuk mengenang perjuangan Soedanco Supriadi yang menghindari kejaran para tentara penjajah.
“Sekarang jalannya sudah enak, tidak terbayang dulu seperti apa perjalanan Soedanco Supriadi dan kawan-kawan seperjuangan nya melewati akses yang masih hutan menuju ke Gunung Gedang (Candi Waringin Branjang),” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Grantika Pujianto napak tilas Pemberontakan PETA ini merupakan kegiatan tahun ke empat yang di lakukan Komunitas Cinta Tanah Air.
“Kalau tahun sebelumnya di temani Pasukan TNI dari Bataliyon 511. Untuk tahun ini kami Grantika melakukan napak Tilas bersama Anggota Banser yang di ikuti 48 anggota dari berbagai wilayah yang ada di Blitar Raya,”pungkas. Grantika Pujianto.
Reporter : Yanti-Dedy
