Lpk | Sidoarjo – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) berpesan diera pandemi saat ini agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Disaat permasalahan besar menimpa, seseorang haruslah lebih dekat dengan sang penciptanya. Bentuk kedekatan dengan sang khalik dapat berupa sedekah seperti ini.
“Diera pandemi jangan pernah tinggalkan Allah SWT, harus bisa berkontribusi, bentuknya bisa apapun, salah satunya seperti ini, apalagi ini sodakoh jariyah, semoga ini menjadi ladang pahala bagi beliau sekeluarga yang akan memudahkan kehidupan beliau baik didunia maupun akhirat,” kata Gus Muhdlor usai meresmikan Masjid Haji Mudjiadi Dusun Biting Desa Mojoruntut Kecamatan Krembung. Senin, (23/8/2021).
Peresmian Masjid dengan luas bangunan 1.200 meter persegi tersebut ditandai dengan pemukulan bedug serta penanaman pohon kurma di halaman masjid.
Masjid yang berdiri di lahan seluas kurang lebih 2.948 meter persegi tersebut merupakan wakaf dari wakaf dari H. Mudjiadi warga Mojoruntut, Krembung.
Gus Muhdlor memaknai wakaf masjid yang dibangun dengan biaya sendiri seperti ini bentuk kebermanfaatan seseorang dalam hidupnya. Dikatakannya hidup hanyalah sementara. Oleh karenanya hidup haruslah bermanfaat bagi semua orang. Baik bagi keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Apalagi masa pandemi seperti ini. Dibutuhkan sikap kedermawanan.
“Ini merupakan contoh yang baik bahwa harus tetap bermanfaat bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara. Apalagi diera pandemi seperti ini,”ucapnya.
Gus Muhdlor juga mengatakan hati haruslah selalu terpaut dengan masjid. Masjid tidak boleh ditinggalkan. Namun begitu untuk memakmurkan masjid haruslah mentaati protokol kesehatan. Pasalnya PPKM Level 4 belum usai.
“Setelah ini tinggal memakmurkan masjid yang harus didorong, tetapi seperti kita tahu PPKM belum usai, sekali lagi saya sampaikan tetap taati protokol kesehatan, cari keseimbanganya, protokol tetap jalan tetapi jangan pernah meninggalkan masjid, hati ini harus tetap berada di masjid, hati ini harus tetap terikat dengan Allah SWT,”ucapnya.
Sementara itu H. Mudjiadi bersyukur bisa mewakafkan tanahnya yang didalamnya dibangunnya sebuah masjid yang dinamai dengan namanya. Dirinya berharap keberadaan Masjid Haji Mudjiadi menjadi berkah dan bermanfaat bagi masyarakat. Setelah diwakafkannya ke NU Kabupaten Sidoarjo, H. Mudjiadi berharap dapat dimanfaatkan dengan baik. Sisa lahan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan Al-Quran.
“Setelah diresmikan masjid ini nanti, monggo kita semangat berjamaah,”pintanya.
H. Mudjiadi bercerita masjid tersebut dibangunnya selama 108 hari atau hanya 3 bulan. Biaya pembangunannya dari saku pribadinya sendiri. Dirinya sendiri tidak merinci biaya pembangunannya. Pasalnya setiap pemenuhan bahan bangunan tanpa adanya pembukuan administrasi pembeliannya.
“Kita tidak secara administrasi tapi secara lapangan, ada kekurangan apa kita belikan, ada kebutuhan apa kita belikan, jadi tidak ada administrasi untuk pembukuannya,”ucapnya.
Dalam peresmian masjid Haji Mudjiadi siang tadi juga diserahkan bantuan sosial dari Baznas Kabupaten Sidoarjo. Secara simbolis 50 paket bantuan tersebut diserahkan oleh bupati dan wakil bupati Sidoarjo.
Reporter : Hery-Amir