Lpk | Surabaya – Kebutuhan untuk dapat mengakses berbagai informasi secara cepat dan
akurat saat ini telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditawar. Begitupun bagi Pemerintah
Provinsi Jawa Timur, kebutuhan ini menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhi
arah kebijakan yang akan diambil oleh Pimpinan Daerah di Jatim.

Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa mengharapkan Big Data mampu membangun konektivitas data antar
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Timur termasuk dengan Pemerintah
Kabupaten/kota serta Instansi lainnya.

“Jadi tidak sekedar menghasilkan data, tetapi konektivitas data dan sistem diantara
seluruh OPD ini bisa terbangun dengan baik dan dapat diakses secara langsung serta akurasinya
terjaga .

Hal ini mempermudah, mempercepat dan meningkatkan efektifitas layanan kepada
masyarakat”, kata Khofifah saat memimpin rapat terbatas dengan beberapa kepala OPD di
lingkungan Pemprov Jatim di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan no 110 Surabaya (10/01/2020) sore.

Orang nomor satu di Jawa Timur ini menyampaikan bahwa upaya peningkatan layanan
informasi melalui Big Data sejatinya telah dilakukan dan sedang dalam proses penyempurnaan.
Sehingga nantinya diharapkan mampu menjadi sumber utama dalam mendapatkan berbagai
informasi dari berbagai sektor guna mendukung percepatan pengambilan keputusan yang tepat
dan pelayanan yang cepat kepada masyarakat.

“Jadi kalau kita ingin tahu tentang layanan pendidikan, tentang layanan kesehatan,
tentang tenaga kerja maka otomatis terkoneksi di Big Data yang pusatnya ada di kominfo,”
jelasnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan bahwa dalam usaha
penyempurnaan Big Data ini pemprov Jatim menggandeng beberapa tenaga ahli yang
berkompeten yang concern terhadap Big Data. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalin
kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur.

“Di Jawa Timur banyak perguruan tinggi yang sangat concern terhadap pengembangan
IT dan juga memiliki banyak tenaga ahli dibidang infrastruktur jaringan data, maka sangat baik
kita menggunakan tenaga-tenaga expert dari ITS, UNAIR, atau UB dan perguruan tinggi lainnya
yang memiliki concern dibidang ini” imbuhnya.

Gubernur khofifah berpesan meskipun akan ada beberapa pihak atau tenaga ahli yang akan membantu, namun operator dari Big Data tetap berasal dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini dari Dinas Komunikasi dan Informatika agar kordinasidengan OPD berjalan lancar.

“Operator harus dikendalikan dari Diskominfo Jatim agar yang mengimput data dapat dipertanggungjawabkan dan mudah memonitor melalui satu pintu dinas kominfo Prov jatim” pesannya (hum/hsn)

Loading

392 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *