YALKP | Surabaya – Terkait pembubaran paksa kegiatan ulang tahun PRD ke-23 pada tanggal 22 lalu di Surabaya, Dan dilanjut dengan penyerangan oleh ormas tertentu ke sekretariat kami di kawasan bratang gede, maka kami perlu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut.
1.Bahwa acara yang sedianya kami lakukan pada tanggal 22 Juli kemarin bukanlah demonstrasi jalanan, melainkan dialog publik dengan tema “JALAN KITA KEDEPAN, BANGUN PERSATUAN NASIONAL, WUJUDKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, MENANGKAN PANCASILA” bertempat di rumah makan sari nusantara Surabaya pukul 18.00. Narasumber yang mengkonfirmasi kehadiran ialah M Sholeh (lawyer) dan Whisnu Sakti Buana wakil walikota Surabaya. Dalam pemberitaan di berbagai media massa, pihak kepolisian mengatakan bahwa kegiatan kami berpotensi mengganggu kamtibmas sehingga perlu untuk dibatalkan. Kegiatan dialog dengan tema kebangsaan seperti ini dianggap berpotensi mengganggu kamtibmas hanya karena tekanan dari kelompok ormas FPI cs, pihak kepolisian kemudian membatalkan acara tersebut dengan alasan klasik. Sekali lagi pihak terkesan lembek dan bisa ditekan oleh ormas tertentu
2.Beberapa saat setelah pembatalan kegiatan di rumah makan Sari Nusantara, pukul 19.00 Terjadi insiden di sekretariat kami di kawasan Bratang Gede Surabaya, dimana puluhan orang dari kelompok FPI mendatangi dan berusaha menyerang sekretariat kami. Warga sekitar sempat panik dengan kedatangan rombongan tersebut. Beberapa perwakilan dari PRD dan warga mencoba berdialog dengan kelompok FPI, namun pihak kepolisian tidak mampu memediasi dengan baik dan sempat terjadi adu mulut Antara warga dengan kelompok FPI. Beruntung warga sekitar tidak terpancing emosi karena ormas FPI dianggap mengganggu kenyamanan warga. Jika tugas polisi ialah menjaga kamtibmas, harusnya kelompok FPI dihalau menjauh dari pemukiman warga yang cukup padat penduduk. Namun pihak keamanan seolah hanya diam saja dan tidak menghalau rombongan FPI agar meninggalkan lokasi. Jika saat itu terjadi kericuhan Antara warga dengan kelompok FPI, siapakah yang bertanggung jawab? Apakah pihak keamanan mau menuduh PRD sebagai dalang jika terjadi kericuhan?.
3.Serangan ke sekretariat PRD di kawasan Bratang terlihat terencana dan sistematis, karena acara di rumah makan Sari Nusantara sudah batal, namun rombongan FPI cs justru mengarahkan sasarannya ke sekretariat PRD. Bahkan secara terbuka, pihak FPI mengakui jika mereka hanya ikut ikutan polisi saja membubarkan acara (dilansir dari suara.com dan tirto.id)
4.Kejadian tanggal 22 kemarin menandakan aparatus Negara gagal memberikan jaminan keamanan dan melindungi kegiatan damai yang kami selenggarakan.
5.PRD memandang persoalan nasional yang mendasar saat ini adalah liberalisme ekonomi yang menghasilkan kesenjangan sosial dan menyuburkan sektarianisme. Hal tersebut bertentangan dengan semangat Pembukaan UUD 45 yang di dalamnya termaktub Pancasila sebagai dasar negara. Dalam berbagai kesempatan PRD terus mengkampanyekan Bangun Persatuan Nasional, Wujudkan Kesejahteraan Sosial (dengan melaksanakan Pasal 33 UUD 1945), dan Menangkan Pancasila dari gempuran liberalisme.
6.Bahwa persoalan bangsa seperti disebut di atas harus diselesaikan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa. Untuk itu PRD menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar menghindari konflik horizontal. Mari kita memperkokoh persatuan nasional. Kami juga menyerukan kepada negara untuk segera mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita tidak mau menuduh, tapi Fakta dilapangan kelihatan seperti itu. Kita sudah mengalah dengan memindah acara ke posko kami. pihak keamanan gagal memberi rasa aman kepada warganya… Mestinya pihak keamanan juga membubarkan mereka sejak dari lokasi RM dari Nusantara”, ujar Samirin Ketua PRD Surabaya saat wawancara dengan wartawan YALPK wia WA pada hari Kamis ( 25/7 )
“Sekretariat kita itu di pemukiman padat penduduk. Harusnya kelompok FPI cs dihalau biar meninggalkan kawasan bratang gede. Warga banyak yang kaget juga dengan kehadiran FPI cs. Mau kita ajak dialog baik baik, pihak kepolisian juga tidak mampu memediasi dengan baik,” tuturnya. ( ir )