YALPK | Trenggalek – Masyarakat mungkin masih sedikit awam tentang keberadaan Pos lantas terpadu di simpang tiga Widowati Trenggalek. Masyarakat lebih mengenal pos tersebut hanya pos lantas biasa sebagaimana pos polisi lainnya.
Padahal, setelah direnovasi, Pos lantas tersebut telah berubah menjadi Pos lantas terpadu yang diisi bukan hanya dari petugas Kepolisian (Polantas) tetapi juga Public Safety Center (PSC) 119 dari dinas kesehatan kabupaten Trenggalek.
Pos tersebut juga dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang seperti kendaraan patroli, tenaga medis lengkap dengan ambulan yang siaga selama 24 jam penuh. Bahkan pos ini juga berfungsi sebagai rest area bagi para pengemudi yang kelelahan maupun butuh istirahat karena perjalanan jauh.
“Jadi fungsi Pos lantas terpadu ini sebenarnya merupakan jawaban dari harapan masyarakat serta wujud responsif Kepolisian dan dinas kesehatan dalam penanganan laka lantas secara cepat. Jadi, polisinya menangani peristiwa laka lantas, PSC membantu penanganan terhadap korban sekaligus membawa ke rumah sakit terdekat” Jelas Kasat Lantas AKP Suprihanto, S.H.
Sebagai contoh adalah seperti yang terjadi pagi, saat menerima laporan telah terjadi kecelakaan lalu lintas di simpang 3 Basuki, petugas patroli lantas Aipda Aris dan Bripka Roni bersama Tim PSC bergegas menuju TKP. Di lokasi tersebut, dua petugas Satlantas segera bertindak melakukan TPTKP Laka lantas, mengamankan kendaraan yang terlibat dan mengatur lalu lintas agar tidak macet. Sementara petugas medis PSC memberikan pertolongan pertama kepada korban. Senin (25/03)
“Iya benar, kecelakaan antara sepeda motor dengan sepeda onthel. Korban ibu-ibu mengalami luka lecet di lutut dan sudah ditangani petugas PSC” Ujar Aipda Aris
Lebih lanjut Aipda Aris menegaskan dengan pos terpadu tersebut, penanganan kecelakaan lalu lintas menjadi lebih cepat khususnya terkait dengan keselamatan korban kecelakaan.
“Setiap detik sangat berarti karena menyangkut keselamatan orang.” Pungkasnya.
Pos terpadu ini sendiri merupakan satu-satunya dan menjadi pilot project di kabupaten Trenggalek. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor, diharapkan keberadaan pos terpadu ini juga akan dibangun di beberapa titik rawan kecelakaan bahkan hingga pelosok kecamatan sehingga penanganan kecelakaan lalu lintas bisa lebih cepat dan komprehensif.(mjn/hum)