Lpk | Surabaya – Pembentukan dan Pelatihan Tim Penyuluh Terpadu Anti Radikalisme diselenggarakan di hotel Golden Tulip lantai 2 Jl. Mayjen HR. Muhammad No.269 Pradahkalikendal, Kec. Dukuhpakis Surabaya, Selasa siang (10/12 ).

Untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme peran masyarakat juga sangat dibutuhkan hal ini untuk menangkal paham-paham yang dapat menghancurkan ideologi bangsa dan negara.

Polda Jatim bersama Bakesbangpol Jatim serta berbagai narasumber dan jajaran terkait menyelengarakan, kegiatan acara Pembentukan Pelatihan Tim Penyuluhan Terpadu Anti Radikalisme yang dimana dihadiri 200 peserta se-jatim

Acara yang dihadiri dari Bhabinkamtibmas 80 orang, Babinsa 20 orang, dari penyuluh agama dan dosen perguruan tinggi, Ansor, Fatayat NU, guru agama Islam serta 15 Pembina rohani dari lapas, kegiatan diisi dengan teori dan praktek serta 20 materi dari berbagai narasumber baik dari tingkat pusat maupun lokal. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 10 sampai tanggal 12 Desember 2019. Pembentukan pelatihan tim penyuluhan terpadu anti radikalisme merupakan pertama kali diadakan di Indonesia dan Jawa Timur merupakan pelopor utama dalam acara ini.

 

“Kegiatan ini kami laksanakan pada hari ini sampai dengan dua hari kedepan. acara pembekalan ini sangat luar biasa dan sangat komprehensif, karena hampir seluruhnya instansi yang berkaitan akan memberikan pembekalan bukan hanya soal radikalisme dan terorisme saja tapi juga akan dibekali yang berkaitan soal narkoba.” tutur Drs. Ec. Jonathan Judyanto, MMT, Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur pada sambutannya.

“Demikian juga tentang narkoba ini juga kami sampaikan di dalam pembekalan sehingga bapak – bapak semua yang berada di lapangan bisa memahami dengan pembekalan ini, melengkapi apa yang sudah dimiliki selama ini.” tambahnya.

“Sehingga ini akan memberikan kelengkapan yang komprehensif dan Insyaallah, nanti begitu selesai acara kami akan berikan sertifikat dan tidak lupa pagi hari nanti ada sholat subuh bersama dan tausiyah dari kementerian agama, nantinya peserta akan dibekali hal hal yang berkaitan dengan soal radikalisme dan terorisme, mudah mudahan setelah acara ini bisa memberikan bekal yang cukup terhadap bapak /ibu sekalian,” tegasnya.

Terkait strategi deteksi dini dan cegah dini dengan cara memberikan penyuluhan efektif dan tepat sasaran kepada masyarakat mengenai pengetahuan tentang radikalisme dan gangguan kamtibmas, sehingga perkembangan aksi radikal teroris dapat dideteksi dan dicegah disamping itu juga ada peluncuran aplikasi pelaporan masyarakat, sehingga masyarakat bisa melaporkan perkembangan yang ada di daerahnya mengenai perkembangan radikalisme maupun terorisme dan perkembangan soal narkoba.

Di tempat yang sama pula Wakapolda Jatim, Brigjen Djamaludin mengatakan, dalam sambutan dari Bakesbang tadi bahwa ini adalah kegiatan yang pertama kali diadakan di Indonesia, jadi kita perlu memberikan apresiasi kepada Kapolda dan Gubernur Jawa Timur atas pelaksanaan ini.” terang Wakapolda Jatim, Brigjen Djamaludin.

“Latar belakang pelatihan tim penyuluhan ini adalah masih ada banyaknya yang ego sektoral, dan masih banyak kekurang pahaman tentang radikalisme, dan lain lain . seperti bulan mei ada kejadian bom di santa maria dan Polrestabes Surabaya. Makanya kita bentuk tim penyuluh terpadu anti radikalisme ,”jelas Wakapolda.

“Diharapkan pelatihan ini bisa memadukan antara Bhabinkamtibmas, babinsa kemudian Tim penyuluh dari Kemenag.” tutupnya ( ir )

Loading

359 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *