Lpk|Kediri – Terungkap sudah tabrak lari yang menewaskan tukang becak Doto warga Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, akhirnya bisa diungkap oleh pihak Polres Kediri, Pelaku diamankan petugas Unit Laka Satlantas Polres Kediri dirumahnya di Desa Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Kejadian tabrak lari yang merenggut nyawa manusia tersebut membuat geram diberbagai pihak kalangan dan aparat kepolisian. Kejadian Kamis (07/01/2021) pagi kemarin sekira jam 07.58 WIB.
Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, S.I.K., “mengatakan” bahwa pelaku berinisial DK (56) adalah warga Desa Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pelaku diamankan belum genap 12 jam.
“Anggota unit laka lantas mengamankan pelaku sekitar pukul 19.50 WIB,” terang AKBP Lukman Cahyono, Jumat (08/01/2021).
Menurut AKBP Lukman Cahyono, terungkapnya pelaku berawal dari petugas melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan para saksi dan dari CCTV yang merekam mobil tersebut. diketahui, kendaraan tersangka adalah mobil Kijang Innova bernomor polisi N 77 YF.
“DK yang sudah berada dirumahnya, sempat mengganti pelat nomornya sebanyak lima kali, dan yang terakhir kali diganti kami berhasil menemukan,” terang AKBP Lukman.
Selain itu, lanjut AKBP Lukman, untuk menemukan mobil tersebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan petugas kepolisian Polres Malang. ketika berada dirumahnya, DK sempat tidak mengakui jika menabrak tukang becak tersebut. namun jika dilihat dari kondisi mobil milik DK yang sudah pecah bagian kaca depan dan demper yang pesuk menjadi bukti DK telah melakukan tabrak lari.
“Saat diinterogasi oleh petugas, DK mengaku nekat kabur dari kejadian tabrakan karena takut diamuk massa. sebelumnya dia mengaku kalau mengantuk saat berkendara, dan langsung pergi tanpa bertanggung jawab.
Akibat perbuatannya DK dijerat 310 Undang-Undang nomor 2 tahun 2009 pasal 4 tentang kelalaian yang mengakibatkan korban meninggal dunia. sedangkan barang bukti berupa Toyota Innova Reborn nopol N 77 YF, diamankan guna pemeriksaan selanjutnya.”tutur Kapolres Kediri”.
Sementara itu, DK mengaku saat menabrak becak dia tidak sempat mengerem atau berhenti. meski akhirnya dia berhenti sesaat, namun setelah itu dia langsung kabur karena beralasan takut dimassa warga.
“Saya tidak jadi ke Tulungagung, namun saya kembali ke rumah di Kota Malang. saya rencananya mau refreshing,” kata DK.(mh)