Lpk | Sidoarjo – Keberhasilan program Sidoresik atau Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali yang digagas oleh Ketua TP-PKK Kab.Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor kembali dilanjutkan oleh Pemkab Sidoarjo. Program kolaborasi Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo dengan TP-PKK Sidoarjo itu berhasil menciptakan kebersihan sungai. Program Sidoresik sendiri merupakan program menjaga kebersihan sungai usai dilakukan normalisasi. Melalui program tersebut diharapkan tumbuh kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungainya. Semua pihak dilibatkan dalam program yang dimulai tahun 2021 kemarin. Salah satunya TP-PKK kabupaten sampai desa.
Tahun 2022 ini, program Sidoresik kembali disosialisasikan. Sosialisasi program Sidoresik di gelar di Golden Tulip Hotel Batu selama dua hari, Jum’at-Sabtu tanggal 25-26 November 2022.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo Dwi Eko Saptono menyampaikan program Sidoresik menjadi salah satu dari 17 program prioritas Bupati Gus Muhdlor dan Wakil Bupati H. Subandi. Yakni perluasan ruang terbuka hijau, revitalisasi sungai dan revolusi manajemen sampah. Dikatakannya program tersebut akan terus dikembangkannya. Dari hasil evaluasi, masih banyak yang bisa di berdayakan lewat program itu. Oleh karenanya kegiatan sosialisasi kali ini digelar agar pelaksanaan program Sidoresik semakin baik.
“Sosialisasi program Sidoresik kali ini menghadirkan para ahli diantaranya Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo yang merupakan pencetus program Sidoresik Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor, Kepala DLHK Kabupaten Sidoarjo Bahrul Amig, Ketua Lintang Songo Foundation Dimas Zakaria yang merupakan aktivis peduli lingkungan yang akan berkolaborasi dengan pemerintah,”ujarnya.
Dwi mengatakan keterlibatan semua pihak dalam program tersebut sangat dibutuhkan. Pasalnya mewujudkan revitalisasi sungai tidak bisa dilakukannya sendiri. Dibutuhkan dukungan semua pihak, terutama masyarakat. Peran TP-PKK kabupaten, kecamatan sampai desa sangat dibutuhkan demi suksesnya program tersebut. Selain itu peran pihak swasta juga diperlukan.
“Jika hanya mengandalkan pemerintah saja maka sangat terbatas sekali kita menjaga,melestarikan dan peduli terhadap lingkungan,”ucapnya.
Untuk itu dalam kesempatan tersebut ia mengajak untuk bersama-sama mewujudkan salah satu dari 17 program prioritas bupati dan wakil bupati Sidoarjo sekarang. 10 Program Pokok PKK yang didalamnya terdapat program peduli lingkungan hidup bisa padukan dalam program Sidoresik kali ini. Selain itu peran pihak swasta juga sangat dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang bersinggungan dengan lingkungan dapat menyalurkan CSR-nya untuk mendukung program tersebut. Kedepan lanjut Dwi, program itu akan berlanjut dengan konsep yang akan dituangkan TP PKK Kabupaten Sidoarjo.
“Dengan inovasi dari ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan swasta diharapan kedepan kegiatan Sidoresik akan mempercepat terwujudnya salah satu dari 17 program prioritas bupati dan wakil bupati Sidoarjo khususnya dalam merevitalisasi sungai,”ujarnya.
Sementara itu Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor sebagai narasumber menyampaikan inovasi Program Sidoresik muncul untuk menjaga lingkungan khususnya sungai. Inovasi harus disertai kolaborasi untuk dapat menjalankan program tersebut. Dikatakannya suatu program akan sangat berat jika tidak ada kolaborasi. Apalagi PKK sebagai motor penggerak dari bawah, sangat membutuhkan sinergi dengan pemerintah untuk berjalan bersama mensukseskan program tersebut. Oleh karenanya kolaborasi dengan semua pihak sangat dibutuhkannya.
“Seperti apa yang dikatakan bupati bahwa politik partisipatif itu harus mulai ditumbuhkan di Sidoarjo, dimana ada rasa untuk sama-sama saling memiliki aset daerah yang ada, khususnya disini adalah sungai, akan lebih baik jika yang menjaga sungai itu adalah mereka yang tinggal di lingkungan terdekat yang bisa menjaga dan mengontrol sungai,”ucapnya.
Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu mengatakan program Sidoresik akan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sungai. Bagaimana menjaga sungai tetap bersih dan sehat serta enak dipandang mata dan juga bisa bermanfaat setelah direvitalisasi fungsi kali menjadi tujuan program ini.
“Akan ada pembetukan kader peduli sungai di setiap desa karena capaian keberhasilan Sidoresik tidak akan berjalan terus tanpa adanya partisipasi warga untuk terus menjaga kebersihan, keindahan sungai,”ujarnya.
Ning Sasha mengatakan kader sungai yang dibentuk berasal dari kader PKK. Tugasnya mengkontrol pelaksanaan Sidoresik tetap berjalan baik. Ia berharap program tersebut juga terus didukung kebijakan pemerintah desa. Salah satunya dengan terus berinovasi memajukan wisata sungai dan peningkatan geliat ekonomi masyarakat disekitar sungai.
Kepala DLHK Sidoarjo Bahrul Amig dalam paparan materinya mengajak masyarakat untuk bisa manejemen sampah, mengolah sampah serta memanfaatkan sampah. Sedangkan Ketua Lintang Songo Foundation Dimas Zakaria lebih menekan kan bagaimana sungai bisa menjadi daya tarik wisata dan meningkatkan pendapatan warga sekitar dengan menjual aneka macam produk UMKM khususnya olahan makanan.
Reporter : Edy