Lpk|Sidoarjo – Progres pelaksanaan pekerjaan secara berkala khususnya fisik atau konstruksi yang akan dikerjakan setiap OPD dapat dipantau langsung melalui aplikasi E-Kenda (Elektronik Kendali Daerah). Bupati, wakil bupati serta Sekda dan kepala OPD sampai masyarakat dapat memantau langsung lewat HP nya masing-masing yang telah terinstal aplikasi E-Kenda tersebut. Rabu, (2/6), aplikasi buatan Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Sidoarjo tersebut disosialisasikan kepada seluruh kepala OPD serta Pejabat Pembuat Komitmen/PPK dan staf pelaksana teknis kegiatan fisik di Hotel DoubleTree Surabaya selama dua hari mulai tanggal 2-3 Juni 2021. Hari pertama pelaksanaan kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi S.H.
Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi sangat mendukung trobosan maupun inovasi berbasis elektronik seperti ini. Pasalnya inovasi seperti ini mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik/SPBE. Menurutnya dengan SPBE akan mendukung percepatan pembangunan dan penyerapan anggaran secara efektif dan efisien.
“Namun saya tekankan yang lebih penting lagi adalah adanya komitmen bersama seluruh stakeholder atau pimpinan perangkat daerah karena aplikasi elektronik hanya sebuah alat saja, tanpa dukungan semua pihak akan tidak ada gunanya,”ucapnya.
Wabup H. Subandi juga mengatakan diciptakannya inovasi aplikasi E-kenda seperti ini akan mengawal pelaksanaan 17 program Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP bersama dirinya. Update data pelaksanaan program kegiatan secara berkala dan real time dapat diinformasikan langsung. Dirinya berucap akan selalu mencermatinya langsung update data yang disajikan langsung oleh E-Kenda. Seperti halnya saat mencermati laporan triwulan pertama yang menunjukkan realisasi penyerapan anggaran yang tergolong rendah.
“Kita harus sepakat tahun 2021 nilai Silpa sudah tidak tinggi lagi,” pintanya.
Masih dikatakan Wabup H. Subandi update penyerapan anggaran juga telah dipantau langsung oleh pemerintah pusat maupun provinsi. Dua Minggu lalu pemerintah pusat telah melakukan monitoring. Hasilnya Kabupaten Sidoarjobelum masuk dalam kelompok kabupaten yang penyerapan tinggi. Hasil yang sama juga diungkapkan Provinsi Jawa Timur dalam monitoring Minggu lalu. Kabupaten Sidoarjo juga belum masuk dalam kabupaten dengan penyerpan tinggi di tingkat provinsi. Namun Kabupaten Sidoarjo tidak termasuk dalam kategori penyerapan terendah.
“Saya masih bersyukur Kabupaten Sidoarjo tidak termasuk dalam kategori penyerapan terendah,”ucapnya.
Sementara itu Sekda Sidoarjo Drs. Ahmad Zaini MM mengatakan progres penyerapan anggaran secara berkala disetiap OPD juga dapat diketahui langung melalui aplikasi E-Kenda. Dikatakannya pola penyerapan anggaran di Kabupaten Sidoarjo selalu menumpuk di akhir tahun. Rencana Anggaran Kas/RAK masing-masing OPD tidak tertib. Anggaran yang seharusnya diserap di triwulan pertama diserap di triwulan akhir. Hal itu berakibat pada paket pekerjaan yang tidak terlaksana sesuai dengan waktunya. Khususnya paket pekerjaan kontruksi. Dampaknya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) yang cukup tinggi.
“Silpa kita masih ada di Rp. 1,128 triliun, turun memang dari tahun kemarin 2019 tapi masih diatas satu triliun, maka kami di sekretariat bagaimana bisa memantau kegiatan dari seluruh OPD ini dan muncullah E-Kenda ini,”ucapnya.
Reporter : Hery-Amir