Lpk | Surabaya – Selama tiga pekan di bulan September, Geng Radio Rusak mengolah karya Yudhi Hari. Sosok multitalenta yang berprofesi sebagai rektor, guru besar silat Perisai Putih juga advokat, ini awalnya menyodorkan draft kekaryaan dan tidak berapa lama kemudian diproses. Empat lagu selesai perekaman hingga mixing lantas syuting video clip pada Sabtu (26/10/2020).
Keempat lagu yang siap menghibur publik bertajuk Ustad Sontoloyo, Bento Goblok Pol, Pagebluk Corona dan Jaran Kore. Lirik-liriknya nakal, kental kritik sosial namun disajikan secara jenaka dengan diiringi iringan musik yang gampang diterima telinga. Oleh Kawulo Yuwono yang berperan sebagai arranger, meracik langgam dengan sentuhan rock sehingga kesannya unik.
Langgam Rock, sebuah genre baru disajikan untuk memperkaya blantika musik Indonesia oleh Geng Radio Rusak, nama tim kreatif yang mengawal Yudhi Hari mengaktualisasikan diri.
Foto : Kiri-kanan: Geng Radio Rusak, Rasi Ilafi, Udiek Laksono, Antok, Rokimdakas, Raka, Kawulo Yuwono berpose bersama Yudhi Hari sesuai penggarapan video klip.
Ini kerja solidaritas dengan spirit marginal, kata Rokimdakas, tim kreatif. Di tengah situasi pandemi yang membatasi ruang gerak, Geng Radio Rusak berusaha untuk tetap berkarya. Meski kondisi perekonomian mengalami masa sulit, kelompok kerja ini menyiasati dengan melakukan proses sederhana. Perekamannya dilakukan secara minimalis namun tetap menjaga kualitas tata suara.
Rokim menambahkan, begitu juga penggarapan video clip, Radio Rusak memproses secara sederhana namun tetap mempertimbangan artistik yang apik. Lokasinya di seputar gedung Stesius jalan Urip Sumoharjo 9 Surabaya, dimana Radio Rusak bermarkas, baik secara in door dan out door.
Prinsip kami adalah tidak menyerah oleh ancaman pagebluk Corona dengan tetap berkarya karena dengan berkarya membuat kami ada, tutur Rokimdakas saat ditemui di selah proses penggarapan clip. Editingnya direncanakan kelar pada akhir September. (ir)
