YALPK | Sidoarjo – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono meminta museum untuk menghadirkan fasilitas kekinian, contohnya coffee shop, dan akses internet melalui wifi, serta rajin berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan event yang bertempat di museum.
Hal itu bertujuan agar museum kembali ramai dikunjungi masyarakat, khususnya generasi muda. “Ini adalah salah satu cara untuk membangun museum agar menarik bagi generasi muda. Sebab saat ini, museum kita sudah jarang dikunjungi oleh anak-anak muda, karena daya tariknya yang kurang,” kata Sekdaprov Heru saat membuka Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2019 di UPT Museum Mpu Tantular, Sidoarjo, Rabu (14/8).
Sekdaprov Heru mengatakan, dengan menghadirkan fasilitas kekinian, generasi muda akan lebih tertarik datang ke museum. Fasilitas gerai Coffee shop yang dilengkapi dengan wifi misalnya, tentu akan menjadi jujukan para pengunjung usai berkeliling museum, atau sebaliknya, para
pengunjung coffee shop akan tertarik masuk ke museum usai menikmati kopinya. Selain fasilitas kekinian, Sekdaprov Heru juga meminta agar museum berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggelar event di museum. Bukan hanya event yang terkait sejarah, tapi bisa event – event lain seperti pameran mobil klasik, motor besar Harley Davidson, acara musik modern, dan lainnya. Sehingga makin menarik animo masyarakat untuk berkunjung ke museum.
“Kemudian, saat event itu berlangsung, para guide museumnya juga adalah anak-anak muda, sehingga makin menarik pengunjung. Saya rasa kreativitas seperti inilah yang harus kita gali dan kita lakukan, sebab jika museum disajikan secara konvensional seperti begini-begini saja, maka akan jarang yang berkunjung,” jelasnya.
Pentingnya membangun museum secara kreatif, imbuh Sekdaprov Heru, karena ke depan, destinasi wisata akan kembali pada alam, dan juga sejarah, termasuk museum. Karena itu, museum harus digarap seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, agar anak-anak muda tertarik untuk berkunjung dan mempelajari sejarah di museum.
“Kalau ini tidak digarap dengan bagus, maka akan hilang. Padahal, dari sejarah, kita mengenal kebesaran bangsa. Lewat museum, anak-anak muda akan semakin mencintai tanah air,” katanya sembari menambahkan, negara-negara besar di Eropa, seperti Inggris dan Belanda, telah menyadari pentingnya museum sebagai salah satu bisnis besar, sekaligus tujuan wisata terpopuler.
Dalam sambutannya, Kepala Museum Nasional RI, Siswanto mengatakan, jumlah museum diseluruh Indonesia berjumlah sekitar 440 museum. Seluruh museum tersebut didirikan untuk menunjang usaha pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memajukan kebudayaan
nasional.
Ditambahkannya, terdapat tiga pilar utama kegiatan operasional museum di Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, kepribadian bangsa, dan ketahanan nasional dan wawasan nusantara. Menurutnya, museum bukan lembaga pelengkap untuk menyatakan sebuah negara berbudaya, tapi museum harus dapat menyampaikan falsafah yang dianut bangsa.Sementara itu, Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan secara bergilir di Indonesia, berdasarkan kesepakatan bersama para kepala museum se-indonesia.
Adapun pameran hari ini diikuti oleh 31 museum dari 27 provinsi di Indonesia.“Pameran peralatan atau alat musik tradisional nusantara yang sangat fenomenal ini, bisa menjadi satu edukasi dalam masyarakat di Jawa Timur khususnya, di Sidoarjo dan sekitarnya,”
katanya.
Kepala Disbudpar Sinarto menambahkan, beberapa rangkaian kegiatan pameran ini diantarnaya adalah lomba kreativitas musik, lomba melukis koleksi museum tradisional, dan city tour ke Gunung Bromo. Adapun dipilihnya Gunung Bromo karena merupakan salah satu prioritas pembangunan di Jatim yang telah disetujui oleh Presiden RI.
Hadir dalam kesempatan ini, Forkopimda Kab. Sidoarjo, para penikmat dan penggemar seni dari seluruh Indonesia, serta para peserta pameran.(jf)