Lpk | Surabaya – Setelah sukses mengadakan Basha Warehouse Sale bulan lalu, di akhir Juli ini Basha menggandeng Shopee untuk menggelar Shopee Basha Market Live. Konsep dari acara online ini memiliki nuansa yang sama dengan acara Basha Market offline. Hadirnya Shopee Basha Market Live pada 30 Juli hingga 2 Agustus ini memiliki misi untuk menjalankan roda ekonomi khususnya di bidang industri kreatif. Maka dari itu di Shopee Basha Market Live akan melibatkan lebih dari 120 industri kreatif. Selama 4 hari tersebut, akan ada kanal khusus di website atau aplikasi Shopee untuk mengakses acara ini.
Pandemi ini membuktikan bahwa adanya transformasi digital menjadi langkah jitu untuk bertahannya sebuah bisnis. Data Snapcart menyebutkan bahwa saat ini masyarakat mencari opsi lain yang lebih aman untuk tetap memenuhi kebutuhannya selama pandemi dan belanja online menjadi pilihan utama konsumen sebab dapat melakukan transaksi di rumah saja.
Christie Erin Harsono, Co Founder Basha menyebutkan bahwa sejak adanya penerapan PSBB membuat Basha Market yang sebelumnya diadakan secara offline, kini menyesuaikan menjadi online. “Kita menyesuaikan dengan kondisi sekarang, soalnya masih banyak brand lokal yang belum terbiasa dengan cara online.
Harapannya melalui Shopee Basha Market Live ini kita bisa memberikan opsi lain kepada brand-brand lokal tersebut agar tetap dapat memasarkan produknya di tengah kondisi New Normal. Ini upaya kita bersama untuk membantu di tengah pandemi seperti ini,” ungkap Erin.
Devina Sugono, Co Founder Basha mengatakan bahwa akan ada banyak program acara di Shopee Basha Market Live . “Nanti akan ada virtual photobooth dan ada juga program Shopee Live styling session dalam beberapa kategori seperti beauty and fashion bersama fashion influencer The Widiras, Home and Styling bersama Diana Henry, Food and Beverage review bersama Kinsky Bunyamin dan Angelique Sabarli serta Mom and Kids review bersama Mom Influencer Valensia. Talkshow-talkshow acara kali ini sangat menarik karena menghadirkan nama-nama besar seperti Ibu Arumi Baschin (Ibu Wakil Gubernur Jawa Timur), ada juga Bapak Ricky Pesik yang adalah staf khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif, Bapak Handoko Hendroyono Founder Filosofi Kopi dan M-Bloc Space, serta lainnya,” ujar Devina.
Seperti yang sudah diungkapkan oleh Devina, selama 4 hari Basha Market Live akan menghadirkan talkshow-talkshow dengan berbagai tema yang membahas mengenai industri kreatif. Menariknya pembicara-pembicara datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pemerintahan hingga praktisi. Selain nama-nama besar diatas ada juga talkshow dari Hendy Setiono (Founder Baba Rafi Enterprise), David Soong (CEO of Sweet Escape), dan Aliyah Natasya (Founder dari Inventashe).
Aditya Maulana, Public Relations Lead Shopee Indonesia mengatakan, “Kerja sama Shopee dengan Basha dalam menghadirkan Shopee Basha Market Live sejalan dengan visi dan misi kami untuk menjalankan roda ekonomi dan terus mendukung perkembangan usaha lokal khususnya di tengah masa transisi. Shopee senang sekali dapat berpartisipasi dan menjadi wadah serta menawarkan rangkaian program yang dapat digunakan oleh pelaku usaha lokal guna mengembangkan bisnis juga memperluas jangkauan produk-produknya. Melalui kerja sama ini, kami mempertegas komitmen untuk terus mendukung perkembangan pelaku usaha lokal baik mitra brand dan penjual dengan memberikan kemudahan akses kepada pengguna untuk ragam pilihan produk-produk lokal yang berkualitas.”
Brand lokal yang terlibat di Shopee Basha Market Live terdiri dari beberapa kategori yaitu arts & design, fashion, accessories, home living, hingga F&B. Beberapa brand lokal dan industri kreatif yang terlibat antara lain : MochaMochi, Kanva Home & Living, Hooman.id, Argyle & Oxford, Tatakan, BIYU Skincare, Revolt Industry, ittaherl, Kopi Toko Djawa, 3MONGKIS, They Talk About, Sajen Jakarta, The Bath Box, Joylab, hingga lainnya.
Pada Shopee Basha Market Live ini ada 2 campaign yang dilakukan oleh Basha Market. Pertama adalah gerakan mempromosikan produk lokal dan kedua membuka peluang adanya kolaborasi antara brand dan Basha. “Pertama sebagai industri kreatif, kami ingin membuat gerakan yang juga berpengaruh terhadap brand lokal. Sebagai bagian dari event ini, kami akan membagikan 800 undangan fisik berupa face shield dengan tujuan meningkatkan kesadaran menjaga diri dalam memasuki era New Normal, bersamaan dengan ajakan untuk selalu mendukung produk lokal,” ujar Christie Erin. Hal tersebut berkaitan dengan tema utama Shopee Basha Market Live adalah “Distance Socially, Shop Locally”.
Gerakan kolaborasi dengan brand lokal dilakukan Basha untuk membantu mematik kreatifitas sehingga dapat menghasilkan karya-karya baru. “Ada puluhan brand yang berkolaborasi dengan kami. Mereka membuat produk dengan design Basha, nantinya ini menjadi produk eksklusif yang hanya ada di acara Basha Market Live,” ujar Devina Sugono. Brand lokal tersebut seperti /koe-ping/ dengan anting-anting berbahan clay nya, ada Likha Label dengan scarf, Peek Me dengan produk perawatan tubuh berbahan natural, dan lain sebagainya.
Baru-baru ini Survei Snapcart mengeluarkan data bahwa selama Ramadhan dan pandemi Covid-19, Shopee tercatat sebagai situs belanja online yang paling diingat oleh konsumen. Tidak hanya itu saja, hasil riset juga menempatkan Shopee sebagai situs online yang paling sering digunakan berbelanja. Hal ini yang membuat Basha yakin bahwa Shopee adalah platform yang tepat untuk diajak berkolaborasi. Melalui sepak terjangnya dalam bidang mengelola situs jual beli online, Shopee dapat membimbing brand lokal yang terlibat di Shopee Basha Market Live.
Adanya kolaborasi antara Basha dan Shopee bertujuan untuk mengangkat UKM dan brand lokal Indonesia juga industri kreatif dalam beradaptasi serta berkolaborasi dengan Shopee. Selain itu kegiatan Shopee Basha Market Live juga upaya menciptakan peluang baru dengan memperkenalkan program-program yang unik, membangun komunitas dan jejaring online melalui program kolaboratif, hingga mendidik dan melatih pasar untuk menyiapkan mereka dalam pasar digital yang lebih global. (ir)
