Lpk | Jember – Koordinator Peace Leader Indonesia, Redy Saputro, menyikapi tragedi teror bom di Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada Minggu pagi pukul 10:26 WIT.
Redy prihatin atas kejadian tersebut dan sebagai Ketua Organisasi kepemudaan yang bergerak pada Kerukunan antar umat ia mengutuk keras tindakan teror itu.
Peace Leader Indonesia menyatakan sikapnya. “Pertama, mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di makasar atas nama apapun. Kedua, meminta pihak berwajib (kepolisian) untuk mengusut tuntas kasus ini dan melacak pelaku hingga jaringan yang terkait. Ketiga, meminta Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Proovinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan pengamanan dan pemulihan korban pasca peristiwa serta memberikan jaminan kepada warganya untuk bisa beribadah dengan aman dan kondusif. Kempat, mengajak tokoh agama dan masyarakat lintas agama di penjuru NKRI ini untuk menyebarkan nilai nilai agama yang damai dan ramah bagi semua umat manusia dan semua agama mengajarkan kebaikan dan cinta. Dan semangat berganteng tangan buat indonesia damai dan aman. Kelima, dimana negara perlu terlibat aktif dalam upaya pencegahan aksi aksi radikalisme dan terorisme yang ada di negeri ini lebih efektif,” papar Redy
Minggu Palma jelang Paskah yang tenang, 28 Maret 2021 masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kabar meledaknya bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Seorang pengendara sepeda motor meledakkan diri di depan gereja. Pelaku bom bunuh diri meninggal seketika. Sementara sepuluh petugas dan jemaat gereja mengalami luka-luka.
Redy juga mengatakan, “Dengan peritiwa ini membuat kehidupan toleransi di negeri ini makin membuat ketidaknyamanan warga Indonesia yang mana hilangnya rasa aman untuk beribadah merupakan bencana dalam kehidupan multikultural. Apalagi beberapa saat yang berita penolakan pendirian rumah ibadah masih terjadi”, Minggu (28/3) di Jember.
Ia mengimbau seluruh umat untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada aparat terkait. Dan, menyerukan seluruh umat untuk tidak takut dan resah tapi tetap waspada.
“Saya juga mengimbau agar tak ada di antara kita yang memposting gambar atau video tentang persitiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan masyarakat dan percaya penuh, aparat kita mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Makassar. Dan kami mengajak kepada seluruh warga untuk bersolidaritas dan tidak terprovokasi dengan berbagai informasi yang masih simpang siur,” papar pemuda utama pelopor kerukunan di Jatim itu.
Reporter : Sigit