Lpk | Surabaya – Pandemi Corona Virus Disease (Covid) 19 diprediksi hingga 2021 belum akan hilang. Sekarang masyarakat Indonesia dan Dunia memasuki era New Normal.
Untuk menyongsong era New Normal, Universitas Narotama menyelenggarakan Konferensi Internasional daring dengan topik “Covid19 and New Normal: Economic, Business, Entrepreneurship, Technology and ICT Solution” melalui Zoom Meeting Conference dan Youtube Live Narotama.
Konferensi Internasional tersebut diikuti oleh 1.400 peserta, 100 presenter, dengan menghadirkan 14 keynote speaker dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Salah satunya adalah Wakil Rektor 1 Universitas Narotama, Dr. Muhammad Ikhsan Setiawan,S.T.,M.T.
Assoc. Prof. Dr. Che Zalina Zulkifli dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia memaparkan mengenai bagaimana teknologi akan memegang peran yang amat besar dalam era New Normal yang akan kita jalani.
“Apa yang kebanyakan orang maksud dengan New Normal adalah keberadaan teknologi yang kini berjalan berdampingan dengan kita setiap detik agar kita bisa melakukan pekerjaan yang biasa kita lakukan. Yang biasanya tidak terlalu terpaku dengan ada atau tidaknya teknologi, kini semuanya bergantung padanya,” jelasnya.
Misalnya saja hanya untuk bertemu atasan dalam pekerjaan, kita membutuhkan aplikasi messaging atau video conferencing.
Untuk mengakses data pekerjaan kita harus mengakses penyimpanan cloud, dan lain sebagainya. “Video calling akan menjadi New Normal dalam kalangan masyarakat dan kegiatan ini.
Akan semakin familiar bagi seluruh lini masyarakat karena sudah cukup mereka kenal sebelum pandemik dan semakin sering mereka gunakan selama pandemik.
Sementara Wakil Rektor 1 Universitas Narotama, Dr. Muhammad Ikhsan Setiawan,S.T.,M.T menjelaskan tren yang akan terjadi di bidang pendidikan.
Antara lain adalah penggunaan internet of things yang semakin digalakkan, pengembangan augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) untuk mendukung pembelajaran.
“Selain itu juga siswa dan mahasiswa akan dituntut untuk lebih bisa belajar secara mandiri. Dan tentunya layout kelas juga akan berubah menyesuaikan dengan social distancing dalam New Normal,” ujar Ikhsan.
Dengan diberlakukannya New Normal dan besarnya peranan teknologi di dalamnya, tentu saja skill yang berkaitan dengan teknologi akan semakin dibutuhkan oleh setiap perusahaan.
Oleh karena itu lulusan di bidang teknologi informasi akan semakin dibutuhkan.
“Sebelum New Normal saja lulusan dari teknologi informasi sudah sangat dibutuhkan perusahaan. Dengan New Normal ini kebutuhan akan semakin bertambah,” tuturnya.
Ikhsan juga menambahkan, skill yang akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan pada era New Normal antara lain adalah kemampuan cloud dan infrastructure, software development, cybersecurity, data science, dan change management. (ir)