Lpk | Sidoarjo – Salah satu kegiatan Non Fisik dalam program TMMD ke 114 Tahun 2022 Kodim 0816/Sidoarjo antara lain Posyandu Balita dan Lansia, Imunisasi Anak Nasional ( BIAN) dan Sosialisasi Stunting yang digelar di Balai Desa Rejeni Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo. Rabu, (10/8/2022).
Terlihat beberapa anggota Satgas TMMD tergabung didalamnya untuk mendampingi Petugas kesehatan Puskesmas Kepadangan, dalam rangka kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN) untuk Pemberian suntikan campak atau MR serta Kejar (melengkapi yang belum DPT/FOLIO) yang berlokasi di Balai Desa Rejeni Kec. Krembung Kabupaten Sidoarjo yang diikuti oleh 200 masyarakat Desa Rejeni. Rabu, (10/08/2022).
Babinsa Koramil 0816/07 Krembung mengatakan, “Sudah Menjadi tugas kita selaku Aparatur desa untuk selalu Aktif mendukung serta segala program TMMD ke 114 serta daerah dalam segala bentuk kegiatan yang telah dicanangkan, termasuk Kegiatan Bulanan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Untuk Pemberian Suntikan Imunisasi,terutama kepada anak-anak yang masih berusia 9 bulan sampai dengan 5 tahun serta membutuhkan pendekatan dan kesabaran serta edukasi kepada para orang tua,” Ungkap Serka Awwabin Babinsa Desa Rejeni.
Imunisasi BIAN adalah upaya yang dilakukan Pemerintah untuk meciptakan kekebalan imun anak terhadap Campak, Sehingga apabila nantinya ada penyakit yang menyerang akan bisa lebih kebal sehingga penyakit bisa lebih ringan. Kegiatan ini dengan mengedepankan Aparatur Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta anggota Satgas TMMD bersinergi mengajak warganya untuk membawa imunisasi anak-anak daripada warganya.
Dr. Umi dari Puskesmas Krembung mengatakan, “Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan. Kami mengharapkan kepada kader Posyandu sebagai penggerak kesehatan di kompleknya untuk betul-betul membantu pelaksanaan kegiatan ini,” tuturnya.
Selain Posyandu juga diadakan sosialisasi cegah stunting oleh Dokter Puan dari Puskesmas Krembung. “Sosialisasi ini sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat karena sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.” Ujarnya.
“Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Hal- hal yang berpengaruh terhadap terjadinya stunting antara lain pola makan, praktek pengasuhan dan kurangnya akses air bersih dan sanitasi, dan faktor lingkungan.” Jelasnya.
Reporter : Edy