YALPK | Surabaya – Era perkembangan teknologi dan informasi yang kian pesat berpotensi menjadi sasaran empuk bagi penyebaran hoaks dan penyalahgunaan media sosial serta kejahatan berbasis IT lainnya.

Staf Teritorial Angkatan Darat atau Sterad dalam hal ini Spaban Komunikasi Sosial  mengambil langkah melalui berbagai cara, salah satunya memperkuat kesadaran bela negara komunitas Siber di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam Kompetisi Komunitas  Siber Indonesia (KKSI) yang digelar di  Makodam V /Brawijaya, Surabaya.

Kompetisi tersebut, dibagi menjadi dua kategori. Selain kelas umum, pihak Kodam juga menyediakan kelas TNI.

Demikian dikatakan Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya, Kolone Inf Singgih Pambudi Arinto yang hadir mewakili Paban IV/Komsos
Sterad, Kolonel Inf Jimmy Ramos Manalu. Minggu, 17 Nopember 2019 pagi.

“Kompetisi Komunitas Siber ini program langsung dari Spaban IV/Komsos  Sterad.

Dalam melaksanakan pembinaan teritorial dalam rangka menyiapkan potensi pertahanan. Ada tiga metode yang digunakan TNI AD. Pertama, metode pembinaan  bakti TNI, metode pembinaan  perlawanan wilayah  dan metode komunikasi sosial. Nah, metode komunikasi sosial ini, kita menyasar berbagai komponen di dalam masyarakat, salah satunya komunitas siber di masyarakat yang memiliki kemampuan lebih di bidang IT,” jelasnya.

TNI AD  menilai jika salah satu ancaman terbesar bangsa, terutama dari sisi persatuan adalah  maraknya  hoaks dan penyalahgunaan
medsos yang timbul di masyarakat.

“TNI ini merupakan komponen utama dalam sistem pertahanan, sesuai dengan Undang-Undang. Kita juga mempunyai komponen cadangan dan pendukung. Komponen cadangan itu, terdiri dari masyarakat yang nantinya memperkuat sistem pertahanan TNI. Baik itu pertahanan militer maupun pertahanan _nir_ militer. Itu mencakup segi ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. komunitas Siber yang ada di masyarakat  sangat berpotensi untuk memperkuat pertahanan bangsa  dari  bahaya _nir_ militer,” tandasnya.

“Dalam kompetisi ini, banyak ahli-ahli Siber  yang kita libatkan untuk mendukung acara ini . Jadi, kita bekerjasama dengan beberapa komunitas Siber di Indonesia antara lain Federasi Siber Indonesia (FSI) dan ahli-ahli dari berbagai komunitas siber sebagai juri,” imbuh Aster Kasdam.

Untuk diketahui, dalam kompetisi tersebut, para peserta yang mayoritas masih berusia muda, berasal dari berbagai komunitas dan
Universitas di Jawa Tengah, Jawa Timur hingga NTT. Para peserta, nantinya akan adu kemampuan untuk memecahkan suatu persoalan yang sudah dipersiapkan oleh pihak panitia.

Tidak hanya itu, para peserta yang terbagi menjadi 24 tim tersebut, pihak Kodam nantinya akan mengambil peserta yang berhasil
menduduki pemenang di kategori umum dan TNI.

Selanjutnya, para pemenang kategori umum dan TNI itu, selanjutnya akan mengikuti perlombaan lanjutan yang berlangsung di
Mabesad, Jakarta. Tak tanggung-tanggung, pihak  Staf Teritorial TNI-AD menyediakan berbagai hadiah menarik bagi para pemenang. Untuk di urutan pertama, pihak Sterad menyediakan hadiah sebesar Rp 50 juta. Di urutan ketiga senilai Rp 30 juta dan ketiga, Rp 20 juta.(kapendam/red)

Loading

358 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *