Lpk|Sidoarjo – Salah satu pendapatan asli daerah yang diperoleh kabupaten Sidoarjo selain pajak adalah sektor jasa rumah potong hewan dan unggas. Hudiyono Pj Bupati Sidoarjo yang biasa disapa Cak Hud ingin mengoptimalkan pengelolaan rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU) yang dikelola oleh dinas pangan dan pertanian kabupaten Sidoarjo untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD). Senin, (1/2/2021).

Dari hasil sidak yang dilakukan Cak Hud di RPU Krian ada masukan dari dinas pangan dan pertanian kalau harga jasa penyimpanan ayam potong per/kg 75 rupiah sedangkan diluar sana kisaran 25-35 rupiah/kg. Selain itu, tempat penyimpanan atau daging cool storage yang dimiliki RPU kapasitasnya maksimal 8 ton. Sedangkan kebutuhannya tiap tahun bertambah.

RPU Krian perhari maksimal bisa melayani 1.500 potong unggas. Untuk penyimpanan daging kapasitasnya 8 ton dan tahun 2021 ini sudah masuk anggaran penambahan pembelian cool storage kapasitas bisa dua kali lipat.

Cak Hud dalam waktu dekat akan mengajukan perubahan Perda tarif RPU supaya bisa bersaing dengan swasta. Saat ini tarif di RPU sesuai perdanya untuk pemeriksaan unggas per ekornya 100 rupiah dan tarif potong 500 rupiah per ekor.

Kita akan ajukan perubahan Perda tarif jasa pemakaian RPU ini. Tujuannya agar pendapatan disini bisa naik dan harganya mampu bersaing kompetitif dengan pihak swasta. Selain itu juga untuk menaikkan jumlah PAD, ujar Cak Hud.

Laporan yang diterima Cak Hud selama pelaksanaan PPKM, pendapatan RPU menurun karena beberapa diliburkan.

Cak Hud minta layanan potong unggas dan hewan tetap berjalan seperti biasa untuk melayani pelanggan. Meski pademi covid perekonomian tetap jalan syaratnya menjalankan protokol kesehatan.

Pendapatan menurun karena memang ada sebagian diliburkan, yang biasanya kerja bisa dua shift selama PPKM ini jadi satu shift. Saya minta layanan RPU tetap buka seperti biasanya, katanya. (hry/amr).

Loading

234 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *