Lpk | Surabaya – Permasalahan ambil alih kebudayaan Reog Ponorogo yang di klaim negara Malaysia, menjadi sesuatu yang menarik dan menjadi perbincangan masyarakat yang sakit hati, apalagi para pelaku seni Reog Ponorogo yang begitu mencintai tradisinya dan menjadi aicon Ponorogo.

Sudah berkali kali para pelaku seni reog melakukan aksi dibeberapa tempat, kali ini aksi dilakukan didepan kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, dijalan Kemayoran Surabaya. Aksi yang kumpul dari pagi, kurang lebih jam 08.00 Wib, kumpul di lapangan parkir Tugu Pahlawan Surabaya, dan siang bergerak ke depan kantor DPRD dengan kawalan pihak kepolisian.

Aksi berjalan dengan tertib dan menampilkan beberapa penampilan menarik, dari tarian Reog, Cettokan, makan Ular berbisa dan bermacam lainnya yang tidak dipunyai oleh Negara yang berusaha mengklaim kesenian Reog.

Pimpinan Aksi dan juga ketua paguyuban Purbaya, Ir. Siswanto saat dihadapan awak media mengatakan, ” Reog milik kita semua, milik Indonesia dan milik masyarakat Ponorogo. Kami berharap Reog Ponorogo jangan dijadikan yang nomer dua, tiga, tapi menjadi nomer satu dan diprioritaskan untuk didaftarkan. ” Terang Pak Siswanto

Lanjutnya, kalau seandainya di Surabaya ada Konsulat Malaysia, kami sudah ngeluruk kesana bersama rekan rekan semua. Tapi kalau memang belum ada keputusan, maka kami akan datangi Konsulat Malaysia yang ada di Jakarta. Ungkapnya

Dari hasil pertemuan bersama pak Handoko dari DPRD dan beberapa anggota dewan yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut, DPRD Jatim menerima dengan baik usulan dan masukan dari keinginan para pelaku Reog, dan akan menyampaikan ke Menteri agar bisa dijadikan pembahasan yang serius dan tidak mengecewakan hati para pemain seni Reog dan masyarakat Indonesia tentunya.

Reporter : Joko

Loading

202 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *