Lpk | Surabaya – Sampai saat ini pandemi COVID-19 masih melanda seluruh dunia, total kasus orang yang terkonfirmasi positif tertular mencapai 40 juta orang, setidaknya ada lebih dari 1 juta orang meninggal. Selain memberikan dampak serius terhadap aspek politik, perekonomian, perdagangan, finansial, dan bisnis, pandemi ini juga menghambat usaha PBB dalam mengurangi angka kemiskinan, kelaparan juga semua aspek yang tercantum dalam 17 butir Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dalam menghadapi ancaman pandemi, dengan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat, Taiwan menanggapi pencegahan wabah dengan 4 prinsip yaitu bekerja sama dan selalu waspada, tanggap, penerapan berkelanjutan, transparansi dalam segala aspek untuk mengimplementasikan mekanisme penanganan khusus, memperketat pembatasan, memproduksi serta mendistribusikan perlengkapan medis yang memadai, prosedur karantina mandiri yang tertata, penggunaan big data dan teknologi digital untuk mencegah penyebaran wabah, manajemen informasi yang transparan, sehingga dapat mengontrol epidemi. Hingga tanggal 7 Oktober 2020 total kasus Covid 19 yang terkonformasi berjumlah 523 orang, 7 orang meninggal, sementara sebagian besar masyarakat dapat hidup dengan normal.

Dari pandemi global COVID-19 ini, kita menyadari bahwa penularan wabah tidak dapat dibatasi oleh negara, penularan virus tidak membedakan-bedakan orang berdasarkan politik, suku, agama, kebudayaan. Setiap negara harus saling mendukung satu sama lainnya dan bersama-sama menghadapi ancaman virus baru ini. Oleh karenanya, untuk melindungi kestabilan pandemi di Taiwan dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menanggulangi pandemic, Taiwan mengadakan “ Forum Diskusi Profesional terkait COVID-19”, “Global Cooperation and Training Framework (GCTF)”, “10th High-Level Meeting on Health and the Economy, HLM 10 APEC” dan juga pertemuan daring bilateral lainnya agar dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait penanganan pandemi COVID-19. Sampai Juni 2020, Taiwan telah mengadakan 77 seminar profesional untuk membagikan informasi ‘Cara Taiwan’ (Taiwan Model) terkait cara untuk menangani pandemi kepada perwakilan-perwakilan pemerintah dari 32 negara, rumah sakit, universitas dan para kaum intelektual di dunia.

Taiwan juga telah mendonasikan perlengkapan medis dan alat pelindung diri (APD) kepada negara-negara yang sangat membutuhkan. Hingga akhir Juni tahun ini, Taiwan telah menyumbangkan lebih dari 51 juta masker medis, 1,16 juta masker N95, 600 ribu pakaian pelindung diri, 35 ribu termometer dan peralatan pencegahan pandemi lainnya ke lebih dari 80 negara.

Selain itu, Taiwan juga telah bergabung dalam aliansi vaksin GAVI, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan World Health Organization (WHO) yang memimpin fasilitas COVAX, untuk memastikan ketersediaan vaksin yang memadai. Taiwan juga tengah meneliti, mengembangkan dan memproduksi vaksin sendiri, agar vaksin segera ditemukan dan didistribusikan sehingga dapat mengakhiri pandemi ini.

Persiapan Taiwan dalam melawan pandemi dan ancaman musim flu selanjutnya, yaitu dengan terus mengingatkan warga Taiwan untuk mengenakan masker, mentaati social distancing, memperketat keamanan perbatasan dan pengendalian epidemic di area perumahan serta penyediaan suplai peralatan medis, aktif membangun kerjasama dalam dan luar negeri dalam pengembangan vaksin, dengan efektif memberikan pengobatan dan menghentikan penyebaran epidemi serta bersama-sama menjaga kesehatan dan keamanan dunia.

Pandemi Covid-19 telah membuktikan, Taiwan tidak seharusnya diasingkan dari jaringan kesehatan dunia, WHO juga tidak seharusnya meninggalkan Taiwan. Kami menyerukan kepada WHO dan jaringan kesehatan dunia lainnya yang telah menyaksikan kompetensi dan komitmen Taiwan dalam menjaga keamanan dan kesehatan dunia, berikan dukungan bagi Taiwan untuk menjadi bagian dalam WHO, izinkan Taiwan memberikan partisipasi penuh dalam pertemuan, struktur dan juga aktifitas di WHO, dan saling bergandeng tangan dengan negara-negara lainnya, bersama-sama mengimplementasikan prinsip WHO bahwa “kesehatan adalah hak dasar manusia” dan misi dari PBB bahwa “Tidak meninggalkan siapapun”. (ir)

Loading

255 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *