YALPK | Surabaya – Tim Gabungan Satgas Penyelamatan Kapal Selam Koarmada II yang terdiri dari para penyelam Dislambair, Satkopaska serta Diskes berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan dua anggota kapal selam yang diduga mengalami Dekompresi saat menyelamatkan diri dari kapal selam yang mengalami kebocoran.
Keduanya ditemukan oleh para penyelam dan tim kesehatan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengapung di tengah lautan.
Setelah para penyelam berhasil mengangkat tubuh mereka dan menaikannya kedalam perahu sekoci karet, tim kesehatan segera beraksi dengan melaksanakan nafas buatan atau CPR agar kesadaran korban segera kembali normal. Sebab diduga keduanya mengalami Dekompresi dan keracunan oksigen.
Dekompresi sendiri adalah kondisi medis yang disebabkan oleh akumulasi nitrogen terlarut dalam tubuh setelah menyelam, yang kemudian membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem saraf. Sementara keracunan oksigen akibat tubuh menyerap oksigen tambahan akibat tekanan bawah air yang menyebabkan hilangnya pandangan periferal yang membuat mata terfokus seperti dalam terowongan dan mual hingga otot berkedut, hilang kesadaran, kejang dan tenggelam.
Setelah tidak ditemui tanda-tanda kesadaran maka dilaksanakan evakuasi lanjutan, yakni membawa keduanya ke tempat yang lebih aman dan memiliki fasilitas medis yang lengkap. Satu anggota dievakuasi ke KRI Sultan Iskandar Muda-367 untuk selanjutnya dibawa menuju rumah sakit terdekat dengan bantuan helikopter. Sedangkan anggota lainnya dievakuasi menuju KRI Pulau Rengat-711 untuk dimasukkan ke dalam ruang chamber mini sebagai upaya recovery.
Seluruh peristiwa diatas adalah skenario dari simulasi upaya penyelamatan korban kapal selam yang dilaksanakan di Kolam Basin Koarmada II, pada Kamis (31/10).
Simulasi ini juga sebagai lanjutan dalam upaya antisipasi terhadap terjadinya kebocoran dan kebakaran di kapal selam yang diselenggarakan oleh Satuan Kapal Selam melalui Latihan Penyelamatan Kapal Selam TA 2019 yang dilaksanakan hingga puncaknya sekitar awal November nanti di Situbondo.
Ditempat terpisah Komandan Satsel Kolonel Laut (P) M. Iwan Kusumah berharap jika latihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit, sekaligus untuk mengukur kemampuan dan kesiapan operasional unsur-unsur TNI AL serta keterpaduan antar satuan untuk menguji doktrin pelaksanaan suatu operasi.
“Saya tegaskan kepada seluruh peserta agar ikuti prosedur standar operasi yang benar sehingga tahapan-tahapan latihan dapat berjalan dengan lancar dan aman guna mewujudkan zero accident dan pastinya sesuai tujuan,” pungkas Iwan. ( ir )