Lpk| Surabaya – Masa transisi menuju tatanan normal baru (new normal) resmi mulai diberlakukan di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik pada hari Selasa (9/6/2020) hingga 14 hari ke depan.

Untuk menunjang pelaksanaan masa transisi telah ditetapkan Perwali Surabaya No. 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi Covid-19 Kota Surabaya, Perbup Sidoarjo No. 44 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pola Hidup Masyarakat pada Masa Transisi Menuju Masyarakat yang Sehat, Disiplin, dan Produktif di Tengah Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, serta Perbup Gresik No. 22 Tahun 2020 tentang Pedoman Masa Transisi Menuju Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kabupaten Gresik.

Selanjutnya Perbup dan perwali tersebut diperkuat dengan komitmen bersama pencegahan dan penanggulangan covid-19 di Surabaya Raya pada saat masa transisi menuju tatanan normal baru.

Komitmen bersama tersebut ditandatangani Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dengan mengetahui Wakil Ketua DPRD Jatim, Pangkoarmada II, Kapolda Jatim, Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (11/6) pagi.

Ada 5 poin penting yang ditandatangani dalam komitmen bersama. Diantaranya, melaksanakan pencegahan dan penanggulangan dampak wabah covid-19 dengan mengerahkan ketersediaan sumber daya personil, materiil, prosedur dan anggaran yang dimiliki; melaksanakan pemenuhan dan penegakan disiplin protokol kesehatan berkaitan dengan pencegahan covid-19; melaksanakan test, tracing, intervensi dan treatment dalam penanggulangan covid-19.

Selain itu juga melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran atas ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pencegahan dan penanggulangan covid-19 sesuai dengan kewenangan masing-masing; serta saling bekerja sama, berkoordinasi, dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait pencegahan dan penanggulangan covid-19.

Heal The World Jadi Spirit Penanggulangan Covid-19 di Jatim

Pada kesempatan yang sama, Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim mengatakan, lagu Heal The World yang dilantunkan mendiang Michael Jackson menjadi spirit baginya untuk mencegah dan menanggulangi covid-19 di Jatim.

Sesuai dengan lirik yang terdapat dalam lagu tersebut yang mampu menyentuhnya dan sudah sering didengarnya awal tahun 2000 – an. Heal The World atau menyembuhkan dunia dirasakan tepat menjadi spirit apalagi sebanyak 216 negara di dunia telah terdampak covid-19.

Heal The World, menyembuhkan dunia, itu yang menjadi komitmen kita bersama. Ada banyak warga yang meninggal, mari kita membangun kehidupan yang lebih baik bagi kita semua. Inilah yang sebetulnya kita bangun melalui ikhtiar berbagai cara yang kita lakukan. There are people dying if you care enough for the living. Make it a better place for you and for me, urai orang nomor satu di Jatim sambil melantunkan sebait lagu Heal The World.

Menurutnya, proses penyembuhan dunia ini menjadi komitmen bersama untuk memaksimalkan layanan baik dari testing, tracing, treatment maupun intervensi.

Ini akan menjadi komitmen kita bersama untuk saling berbenah memperbaiki seluruh sistem layanan kesehatan kita semua, kata Mantan Mensos RI di era Presiden Jokowi.

Menurutnya, dua peraturan bupati dan satu peraturan walikota di Surabaya Raya akan menjadi panduan pedoman dan referensi saat transisi menuju tatanan normal yang baru yang akan disiapkan masing-masing daerah dengan berbagai protokol. Ini semakin diperkuat dengan adanya komitmen bersama dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Ini adalah bagian komitmen kita bersama untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Komitmen yang kuat dari pemimpin yang kuat. Kita akan memberikan yang terbaik bagaimana memberikan layanan untuk bisa meningkatkan penyembuhan, menurunkan kematian, dan tentu memutus mata rantai penyebaran covid-19, pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Forkopimda Jatim yang telah memberikan kesempatan kepada Kota Surabaya untuk bisa menjalankan protokol kesehatan, selain menjalankan roda perekonomian.

Tugas ini tidak mudah, tapi terpaksa harus kami lakukan mengingat beberapa warga kami harus melaksanakan atau melanjutkan kehidupan mereka untuk mencari nafkah, ujarnya.(jf)

Loading

271 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *