Lpk|sidoarjo – Untuk mengenang peninggalan sejarah para leluhur Sedekah Bumi adalah acara tradisi turun-temurun yang sudah dilaksanakan oleh warga masyarakat Dusun Sonosari Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Sedekah Bumi merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunianya yang diberikan kepada warga.( 03/10)
Salah satu Warga yang di Tuakan, atau Sesepuh Dusun Sonosari, Gus Bambang mengatakan,” bahwa sedekah bumi adalah simbol penghormatan dan penghargaan masyarakat kepada alam sebagai karunia yang besar. “Tanah yang kita pijak setiap hari, kita buang kotoran di situ, kita tanam dan segala sesuatu yang kita lakukan maka kita perlu merawatnya dengan cara memberikan sedekah terhadap bumi kita ini”, ujarnya.
Dan Sedekah Bumi biasa dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Sonosari seperti ini bisa mencapai 3 tahun sekali yaitu bulan Agustus, Suroan dan Qol ( Ulang Tahun Dusun Sonosari )
Masih kata Gus Bambang,” Sedekah Bumi kali ini sangat berbeda, dengan pelaksanaan sebelumnya, Ini disebabkan pelaksanaanya masih dalam suasana pandemi Covid-19 Meskipun untuk wilayah Kecamatan Balongbendo masuk dalam kategori zona Kuning Sedekah Bumi kali ini dilakukan di setiap lingkungan Rukun Tetangga (RT). Sebelum pandemi, Sedekah Bumi dilaksanakan terpusat di sepanjang jalan desa, di Balai Dusun dan Balai Desa.
Dan kemarin juga di Balai Desa diadakan ritual dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di kala pandemi ini harus memenuhi Protokol Kesehatan, sesuai Protap yang ada, Namun demikian pelaksanaan kali ini tetap berjalan dengan hidmat dan sakral,” ujarnya.
Acara Sedekah bumi sudah merupakan tradisi tahunan. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus juga sebagai doa permohonan masyarakat Dusun Sonosari umumnya diberikan keselamatan, kesehatan, rizki yang melimpah, serta dijauhkan dari bala/ wabah pandemi yang sedang melanda Indonesia. Juga Sedekah Bumi melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari perangakt Desa, para Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga (RW), tokoh masyarakat, tokoh agama dan perempuan dan masyarakat Desa.
Satuman salah warga Sonosari saat ditemui Awak Media mengatakan,” Sedekah Bumi ini sudah dipersiapkan sebulan sebelum dilaksanakan. Pemerintah desa mengadakan musyawarah desa yang dihadiri oleh lembaga lembaga Desa, RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama secara perwakilan dan perwakilan dari perempuan, dalam musyawarah itu dicapai mufakat untuk kapan dan bagaimana akan dilaksanakan di tingkat desa, tingkat dusun dan tingkat Rukun Tetangga, dan pembagian peran siapa melakukan apa.
Selanjutnya para Kepala Dusun mengundang kepada para Ketua RT dan Ketua RW di tingkat dusun untuk membahas pelaksanaan di tingkat dusun. Dan selanjutnya para Ketua RT melanjutkan musyawarah di tingkat lingkungan RT terkait bagaimana pelaksanaan di tingkat lingkungan RT dan rencana anggaran biaya serta prosesnya. Pada musyawarah di tingkat RT ini juga pembentukan panitia sedekah bumi tingkat lingkungan RT. (hr/amr/syt/tim kjsb).